Jakarta – PT Bank Jago Tbk berhasil terpilih menjadi salah satu bank inovator di Indonesia yang menerapkan strategi bisnis berkelanjutan.
Penghargaan ini diberikan pada program SDG Innovation Accelerator for Young Professionals (SDGI) 2024 yang diselenggarakan secara global oleh jaringan United Nations Global Compact (UNGC), dan dikoordinir di Indonesia oleh Indonesia Global Compact Network (IGCN) dan didukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dalam program SDGI 2024, Bank Jago memberikan sebuah konsep inovasi produk pembiayaan yang bertanggung jawab atau responsible lending dan merujuk pada komitmen untuk memajukan kesehatan keuangan yang direkomendasikan oleh Principles of Responsible Banking (PRB) dari PBB.
Baca juga: Naik 23 Persen, Bank Jago Kantongi Laba Bersih Rp50 Miliar di Semester I 2024
Judul konsep inovasi produknya adalah “Peningkatan Kesehatan Keuangan Masyarakat Menengah Bawah Melalui Pinjaman Bertanggung Jawab dan Tidak Merugikan”.
Head of Sustainability & Digital Lending Bank Jago Andy Djiwandono menjelaskan ide awal merancang konsep pembiayaan bertanggung jawab muncul dari kepedulian Bank Jago terhadap isu-isu SDGs, terutama cara meningkatkan kesehatan finansial masyarakat dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Konsep responsible lending ini sejalan dengan aspirasi Bank Jago untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan,” jelasnya, seperti dikutip, Jumat 16 Agustus 2024.
Dalam merancang konsep responsible lending Bank Jago berpedoman pada kerangka kerja kesehatan finansial yang dibuat PBB sehingga konsep produk ini bisa mendorong nasabah untuk peduli terhadap kesehatan keuangannya.
Andy menambahkan, sebagai bank berbasis teknologi dengan komitmen inovasinya, Bank Jago ingin menciptakan inovasi produk pembiayaan yang cepat, terjangkau, dapat dipersonalisasi, transparan sejak awal, serta dilengkapi dengan kiat-kiat kesehatan finansial.
Baca juga: CFA Society Proyeksi Ekonomi Digital RI Tembus USD360 Miliar di 2030
“Transparan yang kami maksud adalah semua informasi mengenai hak dan kewajiban nasabah sudah clear di depan dan tidak ada biaya yang disembunyikan. Dengan demikian, calon nasabah dapat mengambil keputusan dengan bijak sebelum benar-benar mengambil pinjaman,” tutur Andy.
Sementara itu, Bank Jago berencana meluncurkan produk pinjaman langsung atau direct lending. Produk pinjaman yang pertama kali akan ditawarkan bagi nasabah Bank Jago ini dan sedang dalam tahap persetujuan regulator sejak tahun lalu. (*) Ayu Utami
Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More
Jakarta – Optimisme para pelaku usaha di Inggris terhadap ekonomi di Tanah Air masih solid.… Read More
Jakarta – Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) baru saja menghelat Securities Crowdfunding Day 2024.… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi agar bisa menghindari middle income trap.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More
Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More