Head of Sharia Business Bank Jago, Waasi Sumintardja, dan External Relations Bank Jago, Agust Supriadi, dalam Temu Media Bank Jago Ramadan di Jakarta, Selasa, 4 Maret 2025. (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat adanya tren peningkatan transaksi investasi pada awal Ramadan 2025 ini melalui platform mitra ekosistemnya, seperti Bibit dan aplikasi Jago.
Head of Sharia Business Bank Jago, Waasi Sumintardja mengungkapkan, memasuki bulan Ramadan terjadi pergeseran jenis transaksi di Bank Jago ke arah investasi.
Waasi menyebutkan, saat ini transaksi seperti e-wallet, dan QRIS cenderung stagnan, sementara transkasi Rekening Dana Nasabah (RDN) dan investasi melalui Bibit mengalami lonjakan pada awal Ramadan ini.
Baca juga: Bank Jago Syariah Siapkan Gebrakan Baru Tahun Ini, Nih Bocorannya
“Selama bulan puasa Bank Jago dan Bank Jago Syariah, ada kenaikan transaksi di investasi, mungkin mereka lagi siap-siap buat nanti pakai hasil transaksinya habis Lebaran, atau karena mereka ngerem belanja, daripada konsumtif dipakai aja buat investasi,” kata Waasi dalam acara Buka Puasa Bersama Bank Jago, dikutip, Rabu, 5 Maret 2025.
Waasi juga menekankan bahwa tren ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat, khususnya nasabah Bank Jago, dalam mengelola keuangan secara bijak.
“Tapi kalau memang ini terjadi sepanjang bulan Ramadan mungkin kesadaran pengguna Jago dan Jago Syariah makin tinggi atas pentingnya spend rightly (membelanjakan uangnya dengan bijak),” pungkasnya.
Baca juga: Dukung UMKM, Bank Jago Gelar Edukasi Keuangan dan Live Shopping Ramadhan
Adapun dalam rangka menyambut Ramadan dan Lebaran, Bank Jago mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Melalui kampanye bertajuk “Beragam Cara untuk Kebaikan di Bulan Ramadan”, Bank Jago mengimbau masyarakat untuk membelanjakan uang dengan bijak, dengan memprioritaskan kebutuhan pokok serta mendukung produk usaha lokal.
Baca juga: Ramadan Banyak Promo! Pemerintah Targetkan Rp75 Triliun dari Friday Mubarak
Waasi mengatakan, biasanya pengeluaran pribadi dan keluarga cenderung meningkat saat Ramadan atau menjelang Lebaran, seiring bertambahnya kebutuhan dan kebiasaan belanja impulsif yang sulit dihindari.
“Apalagi kalau kita nyambi bisnis, tidak jarang arus kas tersendat karena ada kewajiban membayar tunjangan karyawan sekaligus memastikan ketersediaan bahan baku demi kelancaran produksi,” ungkap Waasi. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More