Jakarta–PT Bank Ganesha Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat mekanisme Initial Public Offering (IPO) pada pagi ini, Kamis, 12 Mei 2016.
Perseroan menjadi emiten keempat di 2016, atau ke-525 yang listing di bursa dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 5,37 miliar saham. Sementara harga saham yang dilepas ke publik ditawarkan sebesar Rp103 per saham.
Pada saat pembukaan perdagangan, saham dengan kode emiten BGTG ini langsung melesat 14,5% ke posisi Rp118 per saham, dengan harga terendah di posisi Rp109 per saham. Sedangkaan harga tertinggi sempat berada di level Rp120 per saham.
Dari sisi volume perdagangan yang tercatat mencapai 93.827 lembar saham, dengan frekuensi mencapai 126 kali transaaksi senilai Rp1 miliar.
Sekedar informasi dari aksi korporasi ini Bank Ganesha akan meraup dana segar sebesar Rp545,9 miliar.
Dana segar IPO bank ini, perseroan sepenuhnya akan alokasikan untuk menambah modal perusahaan guna menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) II.
Perseroan pun sudah menunjuk PT Indo Premier Securities bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi. Sementara penjamin emisi efek di antarannya PT UOB Kay Hian Securities, PT Equity Securities Indonesia dan PT Philip Securities Indonesia.
Bank Ganesha beroperasi sejak 1992 dan saat ini memiliki tujuh kantor cabang, tujuh kantor cabang pembantu (KCP), dan tiga kantor kas yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Surabaya. Bank Ganesha juga memiliki 22 ATM yang terintegrasi dengan jaringan ATM Bersama. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More