“Tantangan besar yang dihadapi oleh Indonesia dalam membangun infrastruktur adalah masalah peraturan yang menghambat dan juga geografisnya,” ungkap Kim.
Kim menambahkan, ada sekitar 100 peraturan yang terkait aturan kerja sama Pemerintah dan Swasta dan beberapa di antaranya tidak konsisten.”Ini membuat ketimpangan yang akhirnya membuat tidak optimal peran pemerintah,BUMN dan swasta dalam proses pembangunan infrastruktur,” jelas Kim.
Dirinya juga menyebut, sebagai mitra Indonesia dengan memberikan bantuan baik dalam perencanaan maupun teknis pendanaan agar bisa digunakan secara optimal untuk pembangunan infrastruktur.
“Indonesia merupakan klien ketiga terbesar Bank Dunia, setelah China dan India. Melewati berbagai krisis, ekonomi Indonesia yang tumbuh pesat dalam 18 tahun terakhir menarik perhatian dunia. Apa yang dilakukan Indonesia akan menunjukkan seperti apa dunia akan dibangun dimana kami ingin mengurangi kemiskinan dan berbagi kemakmuran,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More