News Update

Bank Dunia: Perekonomian Global Tidak Tumbuh Merata, Ini Sebabnya

Jakarta – Bank Dunia meramalkan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik akan mencapai 7,5% pada tahun ini. Secara umum, perekonomian dunia secara global tumbuh tidak merata, khususnya di kawasan Asia Timur dan Pasifik.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian sebuah negara. Perbedaan faktor ini menyebabkan tidak meratanya pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik.

“Kinerja perekonomian bergantung kepada efektivitas pengendalian virus, kemampuan memanfaatkan kebangkitan perdagangan internasional, dan kemampuan pemerintah di negara masing-masing dalam memberikan dukungan fiskal dan moneter,” ujar Aaditya pada peluncuran laporan Bank Dunia edisi April 2021 yang diterima di Jakarta, Jumat 26 Maret 2021.

Saat ini, hanya ada 2 negara yang mampu memulihkan perekonomian ekonominya dengan cepat dan membentuk grafik pemulihan huruf V, yaitu China dan Vietnam. 2 Negara ini masing-masing diperkirakan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8,1% dan 6,6%.

Selain itu, Bank Dunia juga menyerukan kerja sama internasional untuk penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi yang lebih baik. Negara yang mampu pulih lebih cepat seperti China, diharapkan mampu berperan aktif untuk turut membantu penanganan pandemi dengan mengekspor lebih banyak produk medis, meningkatkan konsumsi rumah tangganya, dan mengambil tindakan penanganan perubahan iklim yang lebih kuat.

Sebagai informasi, Proyeksi Bank Dunia (World Bank) untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,4% pada tahun 2021. Angka proyeksi ini masih sama dan belum berubah dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahunan akan berada di antara 4,5 – 5,5% pada tahun ini. (*) Evan Yulian Philaret

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

18 mins ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

24 mins ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

43 mins ago

Makan Bergizi Gratis Dinilai Dongkrak Perekonomian, Ini Penjelasannya

Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More

1 hour ago

HSBC Cetak Pertumbuhan Dana Kelolaan Nasabah Tajir Rp10 Triliun di Kuartal III 2024

Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More

2 hours ago

Dampak Kemenangan Trump di Pilpres AS bagi Indonesia: Untung dan Ruginya

Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More

2 hours ago