Ekonomi dan Bisnis

Bank Dunia Apresiasi Peran BUMN Tangani Pandemi

Jakarta – Bank Dunia (World Bank) memberikan apresiasi kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang turut berperan dalam penanganan pandemi Covid-19. Dalam artikelnya, Senior Governance Specialist Bank Dunia, Natalia Manuilova dan Senior Public Sector Specialist, Ruxandra Burdescu menyoroti peran BUMN yang mampu sejajar dengan perusahaan multinasional terbesar dunia, dalam dua dekade terakhir.

“Pembangkit listrik di Indonesia (PLN) mampu memberikan listrik bersubsidi untuk 30 juta pelanggan, atas permintaan pemerintah,” seperti yang dikutip dari tulisan Bank Dunia, dalam artikel bertajuk State-owned enterprises during crisis: assets or liabilites, Senin, 11 April 2022.

Pentingnya peran BUMN tidak hanya berhenti di Indonesia saja. Natalia dan Ruxandra juga mensejajarkan PLN dengan perusahaan seperti Airbus dan Boeing yang membantu distribusi alat-alat kesehatan selama pandemi. Selain itu, beberapa negara di Afrika seperti Ghana, Liberia, Mali, Niger, dan Nigeria juga merancang intervensi pemerintah demi memastikan akses energi, seperti penangguhan pembayaran penuh atau mensubsidi pembayaran energi.

Contoh-contoh tersebut mendeskripsikan pentingnya peran BUMN dengan memberikan bantuan kepada penduduk, menjaga perekonomian dari guncangan global, dan menyediakan lapangan kerja. Untuk itu, Pemerintah didorong untuk memastikan BUMN ambil bagian dari respons krisis yang cepat dan tepat sasaran serta mendukung periode pemulihan berikutnya.

“Dengan demikian, Pemerintah pusat perlu melengkapi sistem BUMN dengan lebih baik, memanajemen risiko, dan menanamkan kontrol dalam situasi krisis skala besar,” lanjut Natalia dan Ruxandra.

Menanggapi hal ini, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong perusahaan negara agar terus berkontribusi dalam pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Salah satu caranya adalah dengan terus melakukan perubahan yang adaptif agar bisa terus eksis dengan situasi global yang ada.

“BUMN pun harus adaptif dan berubah, baik dari transformasi bisnis hingga human capital. Kalau tidak berubah, pasti akan tertinggal,” ujar Erick pada keterangannya beberapa waktu lalu. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

STAR Asset Management: Sektor Perbankan jadi Peluang Emas di Tengah Koreksi Pasar Saham

Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More

1 hour ago

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

10 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

11 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

11 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

11 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

13 hours ago