Washington -Perekonomian Amerika Latin dan Karibia diperkirakan akan mengalami kontraksi antara 1,3% pada 2016. Pada 2015, pertumbuhan ekonomi di kawasan ini mengalami penurunan sebesar 0,7%.
Ini adalah pertama kalinya bagi Amerika Latin dan Karibia mengalami resesi selama dua tahun berturut-turut dalam 30 tahun terakhir.
Diperkirakan, ekonomi kawasan ini akan berkembang lagi pada 2017. Bank Dunia memrediksi, kawasan ini akan secara perlahan meraih momentum di sekitar 2% pada 2018.
Bank Dunia menyebut, ekonomi Amerika Selatan diperkirakan tumbuh sekitar 2,8% tahun ini, diikuti dengan perbaikan kecil pada 2017. Perbaikan ini didukung oleh hubungan baik dengan Amerika Serikat dan ekspor yang kuat, hasil di Meksiko. .
Sementara, ekonomi sub-kawasan Amerika Tengah dan Karibia masing-masing diproyeksikan tumbuh di angka 2,7%dan 2,6%pada 2016. Pada 2017 dan 2018, pertumbuhan ekonomi di dua kawasan ini berpotensi tumbuh lebih tinggi.
Brazil diperkirakan akan berkontraksi 4%pada 2016, dan resesinya diperkirakan akan berlanjut hingga 2017, meskipun mereka menghadapi berbagai tantangan seperti kebijakan pengetatan, meningkatnya pengangguran, merosotnya pendapatan dan ketidakpastian politik. (*)
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More