Jakarta– PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota (Bank DKI) masih mengkaji rencana pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS). Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan pemisahan unit usaha syariahnya kemungkinan belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kita review lagi, memang dengan kondisi seperti ini kita mesti hitung ulang lagi spin off, karena nanti kalau sudah spin off overhead-nya tanggung sendiri, kuat gak nih, kemudian pengelolaan simpanan, itu yang paling kerasa kalau spin off,” kata Kresno di sela-sela acara Keuangan Syariah Fair 2016 di Jakarta, Kamis 3 Maret 2016.
Kresno mengatakan kendati anak usaha syariahnya itu tumbuh dengan baik tahun lalu namun pertimbangan-pertimbangan tersebut membuat Perseroan mengkaji rencana spin off.
Kontribusi pembiayaan syariah terhadap total pembiayaan sendiri tahun lalu menurutnya baru 9%. Oleh karena itu Perseroan masih akan mengembangkan bisnis-bisnis syariah lain sebelum melakukan pemisahan.
” Kita kemarin pembiayaan syariah tumbuh 14% dan kualitasnya baik, artinya ada potensi, tapi kalau mau langsung berdiri sendiri itu tadi pertimbangannya,” tambah Kresno. (*) Ria Martati
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More