Jakarta – Bank DKI terus melakukan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan melakukan pengembangan dan inovasi produk dan layanan digital. Hal tersebut dilakukan untuk memperluas aksesbilitas produk dan layanan Keuangan kepada Masyarakat.
Direktur Teknologi & Operasional merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono mengatakan, dalam mendorong digitalisasi, Bank DKI juga melakukan berbagai upaya dengan elektronifikasi pembayaran secara terintegrasi pada moda transportasi, tempat wisata kelolaan Pemprov DKI, digitalisasi pembayaran pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya, hingga berbagai kolaborasi dengan BPD, BUMD dan entitas lainnya.
Sampai dengan Q4 2023, layanan digital Bank DKI terus mengalami peningkatan. Hal itu tercermin dari berbagai indikator. Diataranya terlihat dari jumlah pengguna aplikasi JakOne Mobile mobile banking Bank DKI yang tumbuh 12,11% atau mencapai 2,23 juta orang. Jumlah volume transaksi aplikasi JackOne Mobile pada periode tersebut mencapai sebesar 29,62 juta transaksi dengan nominal transaksi mencapai Rp30,63 triliun.Baca juga : Penyaluran Kredit Bank DKI Tumbuh 7,50%, Ditopang Kredit Ritel dan Mikro
Jumlah pengguna aplikasi JakOne Abank, yang merupakan layanan perbankan sistem keagenan dengan menggunakan perangkat Mobile Point of Sale (MPOS) pada Q4 2023 mencapai 4,99 ribu agen, tumbuh 170,42% secara yoy dibanding periode Q4 2022 yang mencapai 3,18 juta transaksi dengan nominal transaksi mencapai Rp1,72 triliun.
Sedangkan pengguna JakOne Merchant yang menyediakan layanan digital pembayaran secara real time dengan menggunakan QRIS mencapai 31,47 ribu merchant, atau tumbuh 101,39% (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah volume transaksi QRIS tercatat sebesar 3,25 juta transaksi dengan nominal transaksi mencapai Rp533,55 miliar. Di penghujung tahun 2023, Bank DKI Kembali menelurkan layanan digital lainnya dengan memperkenalkan Jakarta Tourist Pass yang merupakan solusi digital berbasis kartu elektronik yaitu JakCard Bank DKI dan aplikasi JakOne Pay Bank DKI. Kedua layanan digital ini dapat digunakan untuk mempermudah wisatawan dalam mengakses layanan pariwisata di Jakarta.
Jakarta Tourist Pass memiliki sejumlah fitur, yakni Maps yang menyajikan daftar lokasi destinasi wisata, fitur Event yang digunakan sebagai sumber referensi lokasi, waktu dan harga tiket destinasi wisata di Jakarta, fitur pembayaran dengan metode scan to pay, update balance, hingga Top Up JakCard. Untuk fitur tiket elektronik transportasi pada layanan ini telah terintegrasi di DKI Jakarta seperti dengan KRL Commuter Line, Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, hingga LRT Jabodebek. Semuanya dapat diakses dengan JakCard Bank DKI.
Baca juga : Tingkatkan Layanan Digital Masyarakat, Bank DKI Perkenalkan Jakarta Tourist Pass
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan bahwa pencapaian kinerja Bank DKI di tahun 2023 merupakan landasan yang baik untuk mencapai pertumbuhan kinerja yang berkualitas dan berkelanjutan. Arie menyebutkan dengan melanjutkan perbaikan bisnis yang berlandaskan tata kelola yang baik, inovasi dan layanan digital yang handal, serta manajemen risiko yang kuat merupakan kunci dan strategi mencapai keberhasilan bisnis berkelanjutan.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Bank DKI akan terus menjaga momentum pertumbuhan ini dengan pencapaian kinerja yang positif terus menghadirkan inovasi layanan digital dan jasa perbankan digital serta penerapan ESG secara terintegrasi pada aktivitas perusahaan.Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More