Perbankan

Bank Dinar Raih Platinum Champion di Infobank Sharia Award 2025, Aset Tembus Rp1,4 Triliun

Poin Penting

  • Bank Dinar raih penghargaan “Platinum Champion” di Infobank Sharia Awards 2025.
  • Aset tumbuh 730 persen, laba naik 550 persen, dan NPF turun menjadi 0,59 persen dalam delapan tahun.
  • Bank Dinar fokus pada inovasi, teknologi, dan prinsip syariah untuk perluas jangkauan.

Jakarta – Penerapan prinsip syariah yang menyeluruh, inovasi yang konsisten, serta pengelolaan risiko yang terukur berhasil membawa BPRS Dinar Ashri (Bank Dinar) meraih penghargaan prestisius “Platinum Champion” pada ajang 14th Infobank Sharia Awards 2025.

Pencapaian ini menjadi bukti bahwa Bank Dinar terus mengukuhkan posisi sebagai lembaga keuangan syariah terkemuka di Nusa Tenggara Barat (NTB) sekaligus mitra strategis dalam mendukung perekonomian daerah.

Hasil riset yang dilakukan Biro Riset Infobank (birI) menempatkan Bank Dinar sebagai salah satu BPRS berkinerja terbaik selama sembilan tahun berturut-turut (The Excellence Performance Sharia Financial Institution for 10 Consecutive Years: 2015–2024).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto, kepada Direktur Utama Bank Dinar, Mustaen, disaksikan Editor in Chief The Asian Post Karnoto Mohamad dan Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik Kementerian Koperasi Koko Haryono di Shangri La Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (2/10).

Baca juga: Ini Dia BUMN-BUMN Terbaik Peraih “The Asian Post – The Best SOE 2025”

Bank Dinar menunjukkan performa spektakuler dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2016 hingga 2024, aset tumbuh dari Rp176,7 miliar menjadi Rp1,468 triliun atau melonjak 730,78 persen.

Pembiayaan pun meningkat tajam dari Rp129,5 miliar menjadi Rp1,212 triliun atau naik 835,58 persen. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang meliputi tabungan, deposito, dan giro, melesat dari Rp123,3 miliar menjadi Rp1,080 triliun, atau tumbuh 776,50 persen.

Keberhasilan ini semakin kuat dengan capaian kualitas pembiayaan yang sehat. Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) berhasil ditekan dari 2,47 persen pada 2016 menjadi hanya 0,59 persen pada 2024.

Laba bersih juga naik tajam, dari Rp5 miliar menjadi Rp32,5 miliar atau meningkat 550 persen, sementara modal inti melesat dari Rp23,9 miliar menjadi Rp146,9 miliar pada periode yang sama.

Baca juga: Bank Dinar Yakin Naik Kelas BUKU II Tahun Ini

Kunci kesuksesan Bank Dinar adalah inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta komitmen untuk menjaga nilai-nilai syariah secara menyeluruh.

Produk pembiayaan yang lebih fleksibel, layanan deposan yang kompetitif, hingga pengembangan teknologi menjadi strategi utama agar Bank Dinar tetap menjadi pilihan utama nasabah.

Pertumbuhan Berlanjut di 2024

Secara tahunan, kinerja keuangan 2023–2024 juga memperlihatkan tren positif. Aset meningkat dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1,4 triliun, pembiayaan naik dari Rp946 miliar menjadi Rp1,2 triliun dengan rasio NPF yang turun dari 1,07 persen menjadi 0,59 persen.

Kemudian, laba bersih melesat dari Rp30 miliar menjadi Rp37,6 miliar dengan perolehan dana pihak ketiga yang turut bertumbuh dari Rp912,4 miliar menjadi Rp1,080 triliun.

Strategi bisnis Bank Dinar tidak hanya berhenti pada penerapan akad syariah, melainkan juga pada praktik operasional sehari-hari. Ke depan, Bank Dinar juga menargetkan ekspansi layanan agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. (*) Ranu Arasyki Lubis

Yulian Saputra

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

43 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

49 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

1 hour ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago