Jakarta – Memasuki Tahun Naga Kayu diiringi dengan berbagai kondisi yang memengaruhi dinamika pasar seperti konflik geopolitik, pergerakan inflasi, serta suku bunga bank sentral. Menanggapi hal tersebut, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk mengurai kompleksitas pasar dan mengomunikasikan insight secara proaktif. Salah satunya, melalui acara tahunan Spring Festival untuk mengungkap prospek finansial di Tahun Naga Kayu.
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan, acara ini ditujukan untuk nasabah affluent dan High Net Worth Individuals (HNWI) perbankan prioritas (DBS Treasures) dan private banking (DBS Treasures Private Client).
Diharapkan dengan adanya solusi dan dukungan yang dipersonalisasi di waktu yang tepat, nasabah dapat mengambil peluang kapan saja dan di mana saja.
“Kami melihat kebutuhan nasabah akan mitra yang selalu dapat diandalkan untuk menghadapi setiap perkembangan pasar dan mengambil keputusan finansial yang tepat,” katanya, dalam acara bertajuk “Bank DBS Indonesia Spring Festival 2024: Wood Dragon Wonders”, dikutip Rabu, 21 Februari 2024.
Baca juga: Simak Nih! Astra Life Beberkan Jurus Hadapi Tantangan Finansial di Tahun Naga Kayu 2024
Oleh karena itu kata dia, Bank DBS Indonesia senantiasa mengeksplorasi strategi investasi yang relevan serta menavigasi lanskap keuangan guna mendukung nasabah dalam perjalanan menuju kemakmuran. Seluruh upaya ini dilakukan agar nasabah dapat ‘Live more, Bank less’.”
Pada kesempatan yang sama, Bank DBS Indonesia menggandeng Pakar Feng Shui, Feng Shui Consulting Indonesia Angelina Fang untuk menyelam ke dalam prinsip-prinsip harmonis Feng Shui.
Menurutnya, Tahun Naga Kayu merupakan tahun yang keras kepala, sensitif, pemberani, dan penuh dengan rasa ingin tahu. Meskipun tahun ini menghadirkan potensi persaingan yang sengit, pengusaha dan pelaku industri diharapkan dapat mencapai rekor baru dan pertumbuhan yang luar biasa.
Oleh karena itu, dibutuhkan sikap yang lebih luwes dan ramah dalam mencapai kemajuan yang ambisius ini. Ia juga menggarisbawahi beberapa bisnis yang memiliki potensi besar seperti industri berelemen Logam seperti manufaktur, komoditas, telekomunikasi, otomotif, fintech, dan kecantikan.
Sebelumnya, DBS Chief Investment Officer dan DBS Group telah membagikan proyeksi terkait pertumbuhan industri teknologi, kebutuhan sekunder, dan barang mewah (luxury) yang dipandang mampu memperkuat portfolio.
Hal ini beriringan dengan meningkatnya aktivitas yang terkait erat dengan pembangunan infrastruktur dan digitalisasi. Lebih dari itu, inflasi di Indonesia pun saat ini tergolong aman dan akan tetap stabil sepanjang tahun 2024, yakni sebesar 2,8 persen.
Baca juga: Simak! Begini Tips Investasi Reksa Dana Agar Cuan Maksimal
Menyadari bahwa setiap nasabah memiliki profil dan aspirasi finansial yang berbeda-beda, Bank DBS Indonesia berbagi insight dan rekomendasi portofolio investasi melalui berbagai kanal, salah satunya melalui aplikasi digibank by DBS.
Saat ini nasabah dapat mengakses lebih dari 100 jenis investasi obligasi hingga sekitar 68 produk reksadana termasuk yang berbasis Environment, Social dan Governance (ESG).
Bank DBS Indonesia juga berkolaborasi dengan berbagai mitra asset management untuk terus mengedukasi nasabah yang ingin berinvestasi sembari menerapkan prinsip ESG. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More