Categories: Analisis

Bank Danamon Komitmen Kembangkan Ekonomi Berkelanjutan, Ini Buktinya

Jakarta – Bank Danamon menunjukkan komitmen mereka dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi hijau. Salah satunya melalui KKUB (Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan).

Sepanjang 2023, Danamon mencatat pertumbuhan portofolio kredit KKUB sebesar 24 persen secara year on year (yoy). Jumlah ini mencapai 22 persen dari total penyaluran kredit Bank Danamon, yang pada 2023 lalu atau tumbuh 19 persen (yoy) menjadi Rp174,9 triliun.

Bank Danamon sudah melakukan berbagai inisiatif dekarbonisasi di tahun 2023 seperti implementasi penggunaan dari panel surya, lampu LED, dan EV charging station di Gedung-gedung Danamon, serta peremajaan ekosistem melalui penanaman bakau.

Baca juga: Ditopang Pertumbuhan Kredit, Laba Bank Danamon Sepanjang 2023 Tembus Rp3,5 Triliun

Tahun 2023 juga menjadi awal keterlibatan Bank Danamon dalam bursa karbon sebagai upaya untuk mendukung transisi ke energi terbarukan dan penyeimbangan karbon emisi.Direktur Syariah dan Sustainability Finance Bank Danamon, Herry Hykmanto, mengatakan kalau implementasi kredit sustainability finance mereka sudah mencapai Rp31,3 triliun.

“Rp23 triliun (dicairkan) dalam bentuk SLI dan sisanya dalam bentuk renewable energy dan blue energy,” tutur Herry dalam pemaparan kinerja tahunan Bank Danamon pada Senin, 19 Februari 2024.

Eksposur kredit kepada energi baru dan terbarukan (EBT) di Bank Danamon mencapai Rp1,6 triliun. Herry menuturkan, kalau saat ini tantangan dalam penyaluran kredit di sektor ini belumlah banyak, lantaran masih minimnya permintaan.

Meskipun begitu, pihaknya akan selalu berupaya mendukung dan berperan di sektor ini.

Herry juga berujar, posisi Bank Danamon juga masih aman meskipun baru-baru ini, pasar saham yang bergerak di bidang EBT rontok karena minimnya kepercayaan investor.

Baca juga: Bank Danamon Bidik Pertumbuhan Bisnis Wealth Management Naik 20 Persen, Ini Strateginya

“Hingga saat ini, posisi Bank Danamon itu membiayai langsung. Kita tidak berinvestasi di capital market energi baru dan terbarukan. Kita lebih banyak memiliki eksposur langsung kepada nasabah yang kita assess kualitas kreditnya. Dan sejauh ini masih promising,” tutup Herry. (*) Muhammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

BEI ‘Tendang’ 8 Emiten Pailit, Ini Daftarnya!

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan telah melakukan penghapusan pencatatan efek atau delisting terhadap… Read More

38 mins ago

Tak Hanya Australia, Indomie juga Pernah Ditarik di Dua Negara Ini

Jakarta – Empat varian rasa produk mi instan Indomie milik PT Indofood CBP Sukses Makmur… Read More

1 hour ago

Agresif Ekspansi di RI, Xanh SM Gandeng BCA, XL Axiata hingga Lippo

Jakarta - Perusahaan penyedia layanan mobilitas listrik asal Vietnam, Xanh SM mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman… Read More

1 hour ago

Rupiah Tembus Rp16.300 per Dolar, Begini Respons Airlangga

Jakarta – Rupiah sempat menembus Rp16.300 per Dolar Amerika Serikat (AS). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto… Read More

1 hour ago

Tolak PPN 12 Persen, Ekonom Sarankan Pemerintah Terapkan Kebijakan Ini

Jakarta - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menyatakan menolak… Read More

2 hours ago

Melonjak Hampir 300 Persen, Jumlah Downloaders PINTU Tembus 9 Juta

Jakarta– Aplikasi PT Pintu Kemana Saja (PINTU), membukukan catatan positif sepanjang 2024. Trading volume dan… Read More

2 hours ago