Jakarta – Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan menggelar Rapat Dewan Gubernur BI pada Rabu, 19 Februari 2025. PT Bank Danamon Tbk (BDMN) berharap BI akan memangkas suku bunga acuan sekali lagi, setidaknya pada semester I-2025.
Direktur Keuangan Bank Danamon, Muljono Tjandra, mengatakan bahwa pemangkasan yang dilakukan oleh BI nantinya diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perseroan maupun perbankan nasional.
“Kita berharap bahwa akan ada satu kali cut lagi dari BI. Kita sebenarnya juga belum tahu apakah itu akan terjadi di meeting besok atau meeting nantinya, tapi cut ini kita berharap bahwa kejadian ini di antara first half tahun 2025 ini, kalau ada penurunan suku bunga itu akan memberikan dampak yang positif buat Bank Danamon dan perbankan nasional,” ujar Muljono dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 18 Februari 2025.
Baca juga: Total Kredit Bank Danamon Naik 8 Persen, Ini Faktor Pendukungnya
Muljono juga menuturkan bahwa pihaknya masih menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini sesuai dengan regulasi, yakni meningkat dalam kisaran 9-11 persen. Target ini akan dioptimalkan melalui empat lini bisnis Danamon, yakni enterprise banking and financial institutions, SME Banking, consumer, serta Adira Finance.
“Kemudian dalam menjalankan bisnisnya, of course Danamon akan menjaga penyaluran kredit secara sehat dan ter-diversifikasi yang baik kepada berbagai sektor perekonomian dan so far kita melihat ya, touchwood hasilnya lumayan baik,” imbuhnya.
Sedangkan terkait dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), Danamon mengandalkan strategi penguatan penjualan silang (cross-sell) dalam ekosistem grup untuk menjaring nasabah baru, serta memperluas solusi finansial yang ditawarkan, baik dari sisi penghimpunan dana maupun pinjaman.
Adapun Bank Danamon baru saja mengumumkan kinerja keuangannya untuk tahun buku 2024, dengan perolehan laba bersih setelah pajak atau net profit after tax (NPAT) sebesar Rp3,2 triliun.
Baca juga: Didukung Pertumbuhan Kredit, Laba Danamon Tembus Rp3,2 Triliun
Angka itu ditopang oleh total kredit dan trade finance yang tercatat tumbuh 8 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp189,4 triliun, yang didukung oleh seluruh lini bisnis, mulai dari Enterprise Banking, SME Banking, Consumer Banking, hingga Adira Finance.
Tidak hanya itu, DPK juga ikut tumbuh 9 persen secara yoy menjadi Rp153,2 triliun dan berperan sebagai pendukung dari pertumbuhan kredit Bank. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More