Jakarta – Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE), Piter Abdullah mengungkapkan, penyelamatan Bank Muamalat dengan melibatkan bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukanlah langkah yang tepat.
“Biarkan mekanisme pasar berjalan. Apabila Bank Muamalat masih memiliki prospek akan ada investor yg masuk. Kalau tidak ada jangan dipaksakan,” ujarnya kepada Infobanknews, di Jakarta, Jumat, 15 November 2019.
Piter menambahkan, sudah menjadi tugas regulator dalam hal ini OJK, di mana tugas OJK untuk memfasilitasi jika ada pihak investor yang berminat untuk masuk ke Muamalat.
Dikabarkan, ada 3 investor yang berencana menyerap rights issue tersebut, yakni Al Falah Investment Pte Limited (Al Falah) yang merupakan perusahaan bentukan Ilham Habibie, dan koperasi Kospin Jasa serta Lynx Asia.
Per Juni 2019, Aset Bank Mualat sebesar Rp54,57 triliun atau turun 1,14 persen dibandingkan Juni 2018 yang sebesar Rp55,20 triliun year on year (yoy). Penurunan aset sejalan dengan melorotnya penyaluran pembiayaan 10,7 persen menjadi Rp17,68 triliun melorot 10,7% (yoy).
Dengan demikian, laba yang diperoleh Bank Muamalat pun terjun bebas hingga 95 persen menjadi Rp5,08 miliar dari periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp103,733 miliar. (*) Dicky
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More