Serang – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 273,1% year on year (yoy) dari Rp3,515 miliar pada triwulan I 2019 menjadi Rp13,113 miliar di triwulan I 2020.
Pendapatan operasional selain bunga juga mengalami peningkatan sebesar 5,1% dari Rp9,314 miliar menjadi Rp9,788 miliar. Perbaikan kinerja tersebut juga diikuti dengan penurunan beban operasional selain bunga sebesar 32,3% secara tahunan dari Rp54,395 miliar menjadi Rp36,832 miliar.
Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan, dengan adanya perbaikan pada tiga pos keuangan tersebut, Bank Banten dapat menekan kerugian tahun berjalan sebesar 39,9% dari Rp55,795 miliar pada triwulan I 2019 menjadi Rp33,542 miliar pada triwulan I 2020.
“Selain itu, rasio non performing loan (NPL) netto mengalami perbaikan sebesar 0,91% dari 4,92% pada Desember 2018 menjadi 4,01% pada Desember 2019,” Jelas Fahmi dalam keterangannya, Selasa, 14 April 2020.
Sedangkan untuk meningkatkan kinerja di sektor kredit, saat ini perseroan tengah memperkuat model bisnis perseroan dengan mengkombinasikan keselarasan portofolio kredit konsumtif dan produktif. Sehingga kinerja perseroan masih dapat ditingkatkan dan berjalan dalam koridor pengelolaan risiko yang lebih baik.
Sementara itu, manajemen Bank Banten terus melakukan berbagai upaya guna perbaikan dan penguatan struktur keuangan perseroan. Saat ini Bank Banten tengah menjalankan rencana aksi korporasi dengan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue untuk meningkatkan modal inti perseroan.
Jumlah maksimum saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya sebesar 400 miliar lembar saham atau setara dengan 40% dari modal dasar dengan nilai nominal Rp8,- per lembar saham. Sehingga nantinya struktur modal Perseroan akan meningkat sebanyak-banyaknya Rp3,2 triliun. (*) Dicky F. Maulana
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More