News Update

Bank Banten Siap Reverse Stock 10:1

Jakarta – Bank Banten akan melakukan penggabungan nilai saham (Reverse Stock) sebagai rangkaian dari Aksi Korporasi Bank Banten sebelum melaksanakan Penawaran Umum Terbatas VI.

Rencananya, penggabungan nilai saham perseroan dilakukan dengan rasio 10 banding 1. Dimana setiap 10 lembar saham lama menjadi 1 saham dengan nilai nominal baru.

Reverse Stock dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat struktur keuangan. Right issue tidak akan teralisasi tanpa adanya Reverse Stock dikarenakan Peraturan Bursan Nomor I-A dan II-A terkait Batas Minimum Harga Transaksi Perdagangan Saham di Bursa,” jelas Direktur Bank Banten, Kemal Idris pada pemaparan via virtualnya, Selasa, 29 September 2020

Dampak Reverse Stock terhadap harga saham adalah harga saham meningkat dari Rp50 menjadi Rp500, dimana kepemilikan saham yang dimiliki juga berubah proposional yang dimiliki. Dampak pasca dari Reverse Stock nantinya akan bervariasi dimana secara empiris akan mengalami penurunan wajar mengikuti mekanisme pasar, dimana nilai valuasi ini sangat bergantung pada faktor-faktor internal dan eksternal.

“Terkait dengan dampak Reverse Stock terhadap harga saham adalah harga saham meningkat dari Rp50, menjadi Rp500, dimana jumlah saham yang dimiliki juga berubah secara proporsional dari 1000 lembar menjadi 100 lembar tetapi tidak mengubah nilai absolut-nya,” lanjut Kemal.

Diharapkan seluruh rangkaian Aksi Korporasi Perseroan akan dapat memenuhi persyaratan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait harga minimum pelaksanaan transaksi saham.

Bank Banten juga akan menerbitkan saham baru dengan seri dan nominal yang berbeda yaitu saham Seri C dengan nominal Rp50, Jumlah saham baru yang rencananya akan diterbitkan melalui PMHMETD sebanyak-banyaknya 60.820.296.033 saham Seri C dengan nilai nominal Rp50, per lembar saham. Jumlah tersebut setara 90,46% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.

Pelaksanaan PUT VI akan mempengaruhi struktur permodalan dan pemegang saham apabila hanya Pemegang Saham Pengendali yang mengeksekusi HMETD. Efek dilusi dapat terjadi sebesar 90% dimana kepemilikan dari PT Banten Global Development berubah dari 51% menjadi 91,61%. Sementara saham masyarakat (<5%) hanya 8,39%.

Secara struktur permodalandan estimasi nilai kapitalisasi pasar juga mengalami perubahan. Nilai estimasi penambahan modal dari PUT VI senilai Rp1,55 triliun hingga Rp3,04 triliun. (Evan Yulian Philaret)

Dwitya Putra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

9 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

9 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

10 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

11 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

12 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

13 hours ago