Perbankan

Bank-Bank Inggris Uji Tokenisasi Deposito Mulai 2026, Ini Tujuannya

Poin Penting

  • Enam bank besar di Inggris akan mulai uji coba tokenisasi deposito nasabah pada pertengahan 2026 untuk mempermudah transaksi perbankan.
  • Tokenisasi diprioritaskan oleh Bank of England dibanding stablecoin karena berada dalam regulasi dan perlindungan simpanan.
  • Uji coba ini dinilai membuka peluang besar untuk transaksi lintas batas, terutama karena tingginya permintaan dari klien internasional.

Jakarta – Enam bank besar di Inggris siap meluncurkan uji coba langsung untuk tokenisasi deposito nasabah. Uji coba ini dijadwalkan mulai pertengahan 2026 dan bertujuan mempermudah transaksi layanan perbankan.

Langkah ini sejalan dengan dorongan Gubernur Bank of England (BoE), Andrew Bailey, yang memprioritaskan pengembangan tokenisasi dibandingkan stablecoin yang dikeluarkan oleh bank.

Diketahui, deposito tokenisasi adalah representasi digital dari uang milik bank komersial. Berbeda dengan stablecoin, simpanan tokenisasi sepenuhnya berada dalam pengawasan regulasi perbankan dan dilindungi oleh sistem perlindungan simpanan yang berlaku.

Baca juga: BRI Catat 99,1 Persen Transaksi Lewat Digital Banking per Agustus 2025

Dilansir dari The Block, enam bank, yakni Barclays, HSBC, Lloyds Banking Group, NatWest, Nationwide, dan Santander, telah memulai uji coba penggunaan deposito tokenisasi untuk transaksi di pasar daring.

Uji coba ini juga berlangsung beriringan dengan perumusan kerangka regulasi yang lebih luas di Inggris. Sebelumnya, Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) menyatakan bahwa aturan mengenai stablecoin ditargetkan selesai pada 2026.

Sementara itu, Bank of England telah memberikan sinyal bahwa bank diperbolehkan bereksperimen dengan simpanan tokenisasi dalam kerangka hukum yang sudah ada.

Meski begitu, Kepala Solusi Pembayaran Global HSBC, Manish Kohli, mengungkapkan bahwa teknologi ini sebelumnya belum mencapai potensi penuhnya karena keterbatasan penggunaan antarlembaga keuangan.

“Uji coba baru ini mengatasi masalah tersebut,” katanya.

Baca juga: Abdy Salimin Mundur dari Kursi Direktur Bank Permata, Ada Apa?

Ia juga menambahkan bahwa meskipun fokus uji coba saat ini adalah penggunaan domestik, tokenisasi menunjukkan potensi terbesar dalam transaksi lintas batas karena tingginya permintaan dari klien internasional. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

26 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

1 hour ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

3 hours ago

Sentimen The Fed Bisa Topang Rupiah, Ini Proyeksi Pergerakannya

Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More

4 hours ago