News Update

Bank Asing Bicara Sebelum dan Sesudah Diawasi OJK

Jakarta – Selama lima tahun berdiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membuat berbagai program dan kebijakan untuk membangun OJK menjadi otoritas yang kredibel. Sesuai dengan UU, OJK bertugas melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan, pasar modal dan asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Para bankir pun angkat bicara. OJK dinilai mampu menjaga stabilitas perbankan meskipun saat ini terjadi perlambatan ekonomi global. Kondisi ini dipandang berbeda saat masa krisis 1998 dan 2008. Kala itu, OJK belum terbentuk sehingga industri keuangan ikut terkena dampak dari gelombang krisis keuangan yang terjadi di Indonesia.

“Jadi OJK konsisten mengawasi, memonitor risiko-risiko, mereka mendorong perbankan selalu disiplin dalam menerapkan prinsip kehati-hatian. Mulai dari perizinan penerbitan produk hingga menjaga rasio kredit bermasalah (NPL),” ujar Presiden Direktur DBS Indonesia Paulus Sutisna, di Jakarta, Selasa, 21 Februari 2017.

Dia menilai, selama lima tahun mengawasi industri keuangan, OJK terus menerapkan kedisiplinan perbankan. Hal ini tidak hanya membuat kondisi perbankan lebih sehat, kepercayaan masyarakat terhadap perbankan pun meningkat. Sebab, OJK selalu mengingatkan perbankan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian.

Secara pribadi, kata dia, OJK juga turut andil dalam perkembangan bisnis DBS Indonesia. Komunikasi terbuka yang dilakukan OJK membuat industri keuangan lebih mudah mengembangkan bisnisnya.

“OJK sangat terbuka kalau kita ada masukkan misalnya OJK mau keluarkan aturan mereka kerjasama dengan kita terus juga kalau kita mau mengembangkan produk itu kan butuh izin dari OJK kita kan datang dulu ke OJK izin dulu komunikasi, diskusi, OJK kasih masukan ke kita,” tukasnya.

Di sisi lain, perkembangan bisnis DBS Indonesia pun tumbuh dengan baik. Di mana pada 2016, DBS Indonesia berhasil mencatatkan kinerja yang cemerlang baik dari sisi revenue maupun nett income.

“Kehadiran OJK sangat membantu industri keuangan terbukti perbankan kita walaupun ada krisis dan perlambatan ekonomi perbankan tetap kuat. Dari sisi DBS sendiri sangat bantu sekali karena komunikasi juga sangat terbuka. Kita tahun 2016 kita revenue-nya kita baik sekali, naik tapi kita belum bisa kasih angka karena masih (belum diaudit) belum bisa keluar. Secara keseluruhan baik sekali,” ucapnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

1 hour ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

15 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

16 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

17 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

18 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

18 hours ago