Jakarta – PT Bank Artos Indonesia Tbk berniat akan memperkuat permodalan perusahaan melalui mekanisme Rights Issue yang rencananya akan dilakukan pada Triwulan III tahun 2018 ini.
Direktur Utama Bank Artos Indonesia, Reinantha Yaputra, mengatakan dalam aksi korporasi itu pihaknya mentargetkan perolehan dana sebesar Rp77,5 miliar.
Dengan begitu rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) bisa meningkat menjadi 27,72% di tahun 2018 ini.
“CAR pada akhir tahun 2017 tercatat sebesar 21,04%. Pencapaian CAR ini masih jauh diatas minimum ketentuan regulator atau dengan kata lain Perseroan masih memiliki ruang yang cukup besar untuk bertumbuh,” kata Reinantha di Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018.
Peningkatan modal ini lanjutnya dilakukan untuk mengantisipasi rencana pertumbuhan usaha kedepan.
Baca juga: Bank Artos Patok Kredit Rp817 Miliar di Dua Tahun Kedepan
Seperti diketahui, ditengah situasi perekonomian nasional yang belum pulih, perseroan mampu merealisasikan kredit baru sebesar Rp137,90 miliar di 2017.
Dilain sisi penghimpunan dana perseroan memperlihatkan pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 13,67% dibandingkan tahun 2016.
“Dengan menjadi perusahaan terbuka, kepercayaan dari relasi dan nasabah semakin meningkat seiring dengan tuntutan aspek keterbukaan dan pengawasan yang semakin tinggi “ tambah Deddy Triyana selalu Corporate Secretary Perseroan.
Adapun dari sisi Aset Bank Artos mencatatkan total aset sebesar Rp837,2 miliar, penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp671,1 miliar dan penyaluran kredit sebesar Rp487,7 miliar.
Rasio-rasio keuangan Perseroan juga terjaga baik pada tingkat yang sehat dengan CAR 21,04%, NIM 4,81%, LDR 72,68% dan NPL 4,09%.
Dalam kurun waktu tiga tahun kedepan Perseroan mentargetkan pertumbuhan rata-rata total aset 7,21%, dana pihak ketiga 7,76% dan penyaluran kredit rata-rata 18,94% setiap tahunnya. (*)
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More