Perbankan

Bank Aladin Berbalik Untung Rp83,1 Miliar di Semester I 2025, Ini Strateginya

Jakarta – PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) berhasil membalikkan kondisi keuangan secara signifikan dengan mencetak laba bersih sebesar Rp83,1 miliar sepanjang semester I 2025.

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, bank digital berbasis syariah ini masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp57,6 miliar.

Perbaikan kinerja ini bukan semata hasil keberuntungan, melainkan buah dari strategi bisnis yang terukur dan efisiensi operasional yang ketat.

Bank Aladin memfokuskan langkahnya pada penguatan pendapatan berbasis penyaluran dana serta optimalisasi lini pendapatan non-inti seperti fee dan komisi.

Baca juga: Hikayat Bank Aladin Syariah, dari Rugi Menjadi Untung

Pendapatan dari penyaluran dana tumbuh tajam 48,8 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), dari Rp255,3 miliar menjadi Rp379,8 miliar.

Sementara pendapatan berbasis bagi hasil melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi Rp260,2 miliar.

Strategi Bank Aladin dalam menyalurkan pembiayaan yang produktif dan sesuai prinsip syariah menjadi kunci di balik pertumbuhan ini.

Fee dan Komisi Ikut Berkontribusi

Simak Liputan Khusus Tim Infobanknews dalam artikel berjudul “Mengakselerasi Pertumbuhan dan Daya Saing Perbankan Syariah“. (Ilustrasi: Muhammad Zulfikar)

Tak kalah penting, pendapatan dari fee dan komisi ikut berkontribusi besar terhadap pemulihan kinerja. Nilainya melonjak dari Rp49,4 miliar menjadi Rp160,8 miliar.

Kenaikan ini mencerminkan hasil dari penguatan ekosistem digital Bank Aladin, termasuk kolaborasi strategis dengan mitra digital untuk menjangkau lebih banyak pengguna.

Baca juga: Deposito Bank Digital Masih Menarik, Ini Daftarnya Pasca BI Rate Turun

Di sisi intermediasi, total pembiayaan berbasis bagi hasil mencapai Rp4,47 triliun atau naik 9 persen YoY.

DPK Tumbuh 14,2 Persen

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 14,2 persen secara year-to-date (YtD) menjadi Rp6,18 triliun, didorong oleh peningkatan minat terhadap produk tabungan dan deposito mudharabah yang ditawarkan secara digital.

Namun, faktor kunci yang paling menentukan dalam transformasi kinerja Bank Aladin adalah keberhasilannya menurunkan beban operasional secara signifikan.

Rasio efisiensi BOPO berhasil ditekan dari 118,75 persen menjadi 85,16 persen. Rasio Cost to Income Ratio (CIR) juga membaik drastis dari 136,71 persen menjadi 73,27 persen, menunjukkan peningkatan efisiensi dan produktivitas perusahaan secara menyeluruh.

Baca juga: Bank Aladin Syariah Rombak Pengurus, Ini Sususan Terbarunya

Total aset per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp10,35 triliun, naik 10,6 persen dibanding akhir 2024. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan yang sehat dan terkendali.

Dengan kombinasi strategi penyaluran pembiayaan yang tepat, diversifikasi pendapatan, dan efisiensi biaya, Bank Aladin sukses melakukan pembalikan arah dari kerugian menuju profitabilitas. (*) Alfi Salima Puteri

Yulian Saputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

2 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

2 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

5 hours ago