Internasional

Banjir Bandang Landa Libya, 10.000 Orang Dilaporkan Hilang

Jakarta – Jumlah korban akibat banjir bandang yang melanda kota Derna, Libya, diperkirakan akan terus bertambah secara drastis, menyusul sekitar 10.000 orang dilaporkan hilang. 

Palang Merah setempat mengatakan, banjir Libya telah menyapu habis kota tersebut setelah sejumlah bendungan jebol akibat badai besar, pada Senin (11/9). 

Badai Daniel bergerak melintasi kawasan Laut Tengah menuju negara yang dikoyak konflik selama lebih dari satu dekade itu.

“Tim kami di lapangan masih melakukan penilaian, tetapi dari apa yang kami lihat dan dari berita yang masuk kepada kami, jumlah korban tewas sangat besar, bahkan bisa mencapai ribuan.” kata Ketua delegasi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Libya Tamer Ramadan, dinukil VOA, Rabu (13/9).

Baca juga: Usai Bencana Banjir, Apa yang Harus Dilakukan? 

Salah satu pejabat lokal menggambarkan apa yang dilihatnya sebagai bencana, dan mayat bergelimpangan di mana-mana. Banjir sendiri selalu terjadi tiap tahun di kota Libya, namun kali ini menjadi yang terburuk.

Sementara itu, Reuters melaporkan pandangan mata jurnalisnya yang tengah dalam perjalanan ke Derna, kota pesisir berpenduduk sekitar 125.000 jiwa yang diporak-porandakan Badai Daniel. 

Disebutkan, kendaraan terbalik di tepi jalan, pohon tumbang, dan rumah-rumah terbengkalai dan terendam banjir.

Selain Derna, kota-kota lainnya yang berada di wilayah timur Libya, termasuk Benghazi, juga dihantam badai tersebut.

Saat ini, Pemerintah Libya sudah menetapkan status siaga atau darurat dalam rangka operasi pencarian dan penyelamatan para korban. 

Terkait kondisi di Libya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan, KBRI Tripoli terus memantau perkembangan di lapangan. 

Selain itu, KBRI juga sudah mengeluarkan imbauan melalui jejaring masyarakat agar WNI di wilayah tersebut meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau prakiraan cuaca melalui media resmi pemerintah.

Baca juga: Mobil Kena Banjir? Ini Tips Agar Klaim Asuransi Tetap Diterima

“KBRI Tripoli telah melakukan komunikasi dengan Otoritas di Libya Timur dan komunitas masyarakat Indonesia. Sampai hari ini, Senin, 11 September 2023, tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban banjir besar di Libya timur,” kata Kemlu dalam keterangan tertulisnya. 

Tercatat di data base KBRI Tripoli, jumlah WNI di Libya sebanyak 282 orang, di mana mereka bertempat tinggal di Libya Barat. 

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

2 mins ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

13 mins ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

30 mins ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

34 mins ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

1 hour ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

2 hours ago