News Update

Bambang Brodjonegoro Ungkap Prospek dan Tantangan Ekonomi RI di Tengah Ketidakpastian Global

Jakarta – Dalam acara Infobank Banking Mastery Forum yang diselenggarakan pada Kamis (29/8) di Shangri-La Jakarta, mantan Menteri Keuangan RI, Bambang Brodjonegoro, memberikan pandangannya tentang kondisi ekonomi Indonesia serta prospek ekonomi lima tahun ke depan di bawah kepemimpinan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Bambang menyoroti tantangan ekonomi global yang berdampak pada Indonesia.

“Bad news-nya ekonomi kita Indonesia terdampak ekonomi global, Indonesia terkena inflasi tinggi di kebanyakan negara maju yang kemudian mulai memengaruhi tingkat bunga tinggi, terutama dilakukan oleh negara-negara besar maupun bank sentral dari negara-negara maju,” ungkapnya.

Baca juga: Infobank Banking Mastery Forum 2024: Bambang Brodjonegoro Beberkan Penyebab Ekonomi RI Mentok 5 Persen

Ia menjelaskan bahwa inflasi global telah menyebabkan tingkat bunga yang lebih tinggi, yang pada gilirannya memengaruhi pertumbuhan kredit di Indonesia.

Selain itu, Bambang juga menyebutkan tekanan yang dihadapi Indonesia terkait impor, yang semakin meningkat akibat kondisi global. Namun, di balik tantangan tersebut, ia menyampaikan kabar baik terkait penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) yang kini berada di bawah tiga persen.

“Good news-nya, cerita baiknya adalah Amerika akhirnya menjatuhkan inflasi di bawah 3 persen. Dan itu memberikan peluang kepada bangsa terlalu banyak capital reserve untuk mulai memangkas suku bunga, kira-kira mulai bulan September yang beberapa hari lagi,” jelasnya.

Baca juga: Menko Airlangga: Kolaborasi Pelaku Usaha Retail dan UMKM Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI

Menurut Bambang, penurunan suku bunga di AS akan menjadi pemicu bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk mulai menurunkan tingkat suku bunga. Hal ini, menurutnya, dapat berdampak positif pada nilai tukar rupiah.

“Kita bisa melihat rupiah membaik secara signifikan. Dari pernah rupiah tadi yang paling lemah di sekitar Rp16.300 menjadi di sekitar Rp15.400,” tambah Bambang.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa ketidakpastian global tetap harus diwaspadai. Meskipun inflasi menurun, masalah supply yang tidak dapat mengejar permintaan masih menjadi tantangan besar di berbagai wilayah dunia, termasuk AS. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

58 mins ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

3 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

3 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

5 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

11 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

12 hours ago