News Update

Bambang Brodjonegoro Soroti Judi Online yang Pengaruhi Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Jakarta – Mantan Menteri Keuangan Indonesia (2014-2016), Bambang Brodjonegoro, membeberkan sejumlah faktor di balik pelemahan daya beli masyarakat, yang akhir-akhir ini semakin terlihat jelas.

Setidaknya ada empat faktor utama yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Faktor-faktor tersebut adalah pandemi Covid-19, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), inflasi pangan, dan judi online.

Faktor terakhir, menurut Bambang, adalah salah satu alasan utama semakin tergerusnya daya beli masyarakat, sekaligus membuat banyak orang-orang kelas menengah yang turun kelas menjadi masyarakat miskin.

“Kita harus serius mengenai dampak dari judi online. Karena, judi online ini, dalam perhatian saya, jauh lebih jahat daripada judi yang offline, judi yang biasa,” papar Bambang dalam acara Banking Mastery Forum bertajuk How to Navigate Business in Government Transition pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Baca juga: OJK Blokir Lebih dari 6.000 Rekening Terindikasi Judi Online

Judi online bisa diakses di mana saja dan kapan saja, sehingga banyak orang yang bisa dengan mudah terjerumus ke dalamnya. Berbeda dengan judi offline, yang harus dikunjungi langsung oleh para penjudi, sehingga aksesnya lebih sulit.

“(Untuk) judi online, nggak perlu terbang ke Singapura dan nggak perlu pakai persiapan khusus. Bangun tidur, atau mau tidur di depan, nggak usah di depan PC lengkap, depan HP atau depan iPad, langsung bikin permainan judi,” ungkap Bambang.

Sudah banyak kasus di mana orang terjerat judi online dan merasa sulit dalam pengeluaran. Mereka merasa ketagihan bermain judi online, tidak jarang sampai mengorbankan pemasukan untuk berjudi. Akibatnya, uang mereka habis, bahkan sampai perlu dibiayai orang lain.

Bambang juga menyorot dampak judol, yang bisa menyebabkan meningkatnya kredit macet atau non-performing loan (NPL) dari penyedia jasa keuangan. Dan pada akhirnya, inilah yang menjadi alasan kenapa judi online melemahkan daya beli masyarakat.

“Saya yakin, banyak sekali orang yang awalnya dari judol, lari ke pinjol, dan lari ke NPL. Ini kan (menjadi) sebuah rangkaian,” papar Bambang.

“Saya yakin (judi online) ini turut berkontribusi terhadap daya beli yang turun. Karena, uang yang harusnya bisa dipakai untuk beli barang kebutuhan sehari-hari, barang konsumsi, akhirnya dipakai, hilang begitu saja melalui judi online tadi,” tukasnya.

Baca juga: Daya Beli Masyarakat Makin Tergerus, CSIS Minta Pemerintah Segera Lakukan Ini

Sebagai informasi, ada sejumlah indikasi yang menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Misal, survei Bank Indonesia (BI) pada 2019 menunjukkan, rasio pengeluaran dan simpanan terhadap pendapatan, berada di persentase 68 persen berbanding 20 persen. Namun, angka tersebut berubah pada 2024, menjadi 74 persen berbanding 17 persen.

Fenomena ini disebut sebagai makan tabungan, dan banyak terjadi di golongan masyarakat menengah ke bawah. Lebih dari itu, golongan masyarakat menengah juga perlahan turun, dari angka 23 persen pada 2018, tersisa menjadi 17 persen per 2023. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

8 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

10 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

10 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

18 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

19 hours ago