Market Update

Balik ke Zona Merah, IHSG Dibuka Melemah 0,17%

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (5/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka ke zona merah pada level 6.801,73 atau melemah 0,17% dari 6.813,28 di awal perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 648 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 24 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp226 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 125 saham terkoreksi, sebanyak 124 saham menguat dan sebanyak 236 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas memprediksi IHSG berpeluang mengalami penurunan atau koreksi yang relatif terbatas dalam konsolidasi pada perdagangan hari ini. Peluang koreksi terbatas tersebur terlihat dari penutupan IHSG yang berada di bawah 5 day MA dan candle lower low.

IHSG masih berada dalam trend bearish, selama di atas 6.885. Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic bullish, candle lower low. Jika bisa ditutup harian di bawah 6.850, IHSG masih berpeluang koreksi dengan target 6.784, 6.715. Jika rebound, IHSG peluang menuju 6.953, 7.007.

“Resistance pada perdagangan Kamis (5/1) berada di level 6.834, 6.886, 6.908, 6.934 dengan support 6.786, 6.745, 6.717, 6.668. Adapun perkiraan range di rentang 6.760 – 6.860,” ucap Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 5 Januari 2023.

Pada Rabu kemarin (4/1), bursa regional Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam. Hang Seng mencatat kenaikan yang sangat signifikan sebesar 3,22% dan para ivestor menantikan risalah pertemuan the Fed untuk mengamati tanda-tanda kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Sementara Nikkei turun tajam di hari pertama perdagangan pada tahun ini, terkoreksi 1,45%. Jibun Bank Manufacturing PMI untuk Desember 2022 kembali jatuh ke area kontraksi. IHSG mengalami koreksi yang cukup signifikan sementara Kospi mencatat kenaikan.

Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,40%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 0,75%. Sementara indeks Nasdaq juga menguat sebesar 0,69%.

Risalah pertemuan The Fed menunjukkan bahwa bank sentral tersebut akan tetap agresif dalam kebijakannya untuk meredam inflasi yang tinggi. Neraca pedagangan AS akan diumumkan malam ini. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Ekspor RI Naik 10,69 Persen jadi USD24,41 Miliar di Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More

3 mins ago

Neraca Perdagangan RI Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar USD2,48… Read More

9 mins ago

RUPSLB Bank Banten Sepakati Pergantian Pengurus, Ini Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) baru saja menggelar Rapat Umum… Read More

20 mins ago

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Rp15.938 Imbas Sikap The Fed

Jakarta - Rupiah diperkirakan akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring penguatan dolar… Read More

48 mins ago

PPATK Blokir Rekening Ivan Sugianto, Pengusaha yang Viral karena Intimidasi Siswa

Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir sejumlah rekening milik Ivan Sugianto… Read More

1 hour ago

IHSG Kembali Dibuka pada Zona Merah ke Level 7.204

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (15/11), pukul 9.00 WIB Indeks Harga Saham… Read More

1 hour ago