News Update

Bakal Terbitkan Uang Digital, BI Kaji Manfaat dan Risiko

Jakarta – Bank Indonesia (BI) terus melakukan kajian mendalam terkait rencana penerbitan mata uang digital atau yang disebut Central Bank Digital Currency (CBDC).

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan saat ini bank sentral masih terus mengikuti perkembangan dan melakukan asesmen yang komprehensif. Pihaknya juga masih menimbang manfaat dan risiko dari penerbitan CBDC tersebut.

Filianingsih menjelaskan, penilaian yang dilakukan BI tidak hanya pada aspek sistem pembayaran saja, namun juga dari sisi dampa terhadap makroekonomi, moneter, serta stabilitas sistem keuangan.

“Kalau kita lihat, semua negara sedang mempelajari hal tersebut. Jadi tidak bisa kalau ada satu yang menggunakan atau menerbitkan CBDC, kita ikut-ikutan,” kata Filianingsih, Rabu 14 April 2021.

Dirinya menambahkan, pihaknya terus mempertimbangkan apakah ada manfaat yang terpenuhi dengan sistem pembayaran termasuk dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.

Sebagaimana diketahui, CBDC merupakan sebuah representasi digital dari uang yang menjadi simbol kedaulatan negara atau sovereign currency yang diterbitkan oleh bank sentral dan menjadi bagian dari kewajiban moneternya. Sementara itu hingga saat ini sudah ada dua bank sentral yang cukup agresif mendorong penerbitan CBDC, yaitu bank sentral di negara Swedia dan China. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

21 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago