Jakarta – Chief Technology Officer PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratelindo), Michael McPhail, mengungkapkan pandangannya mengenai kehadiran Starlink di Indonesia.
Menurutnya, produk Starlink lebih ditujukan untuk menggantikan fiber optic di daerah-daerah yang lebih terpencil di Indonesia.
“Kami tidak melihat Starlink akan mampu teknologinya menggantikan fiber optic. Selain itu, harga Starlink masih relatif mahal dibandingkan harga fiber optic,” ujar Michael dalam konferensi pers, Kamis (13/6).
Baca juga: Moratelindo Absen Bagi Dividen, Laba Ditahan untuk Ekspansi Bisnis
Meskipun demikian, dia menilai bahwa ke depan akan banyak perusahaan yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI) yang membutuhkan konektivitas yang sangat besar.
“Kami memiliki power district di data center yang cukup besar. Ini akan menjadi momentum yang bagus bagi kami karena kami memiliki backbone dengan kapasitas yang sangat besar,” tambahnya.
Dalam menghadapi masuknya Starlink ke Indonesia, Moratelindo akan terus berinovasi dalam pengembangan produk dan peningkatan layanan internet. Michael menekankan pentingnya terus mendorong inovasi agar tetap kompetitif di pasar yang semakin dinamis.
Baca juga: Elon Musk Resmi Luncurkan Internet Starlink di Indonesia
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa Moratelindo mendorong pemerintah untuk memberlakukan aturan yang setara bagi Starlink seperti operator-operator lain yang sudah ada di Indonesia saat ini. Hal ini untuk memastikan adanya persaingan yang sehat dan adil di industri telekomunikasi.
“Kami juga mendorong ke pemerintah untuk memberlakukan Starlink sebagai equal treatment operator yang sudah ada di Indonesia saat ini,” pungkas Michael. (*) Alfi Salima Puteri
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More