Jakarta – Kredit restrukturisasi Covid-19 perbankan tanah air mengalami penurunan selama periode Oktober 2020 sampai dengan Desember 2022. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit restrukturisasi Covid-19 perbankan turun menjadi Rp469,2 triliun pada Desember 2022, dibandingkan puncak tertingginya sebesar Rp829,7 triliun pada Oktober 2020.
“Pencapaian ini didukung dengan coverage CKPN/pencadangan 24,3% dari total kredit restru (per Desember 2022), sehingga dapat diartikan kita siap mengakhiri masa restru pada maret 2023. Kecuali, untuk beberapa sektor yang diperpanjang hingga maret 2024,” ujar Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan, Senin, 6 Februari 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK menyebut, kebijakan restrukturisasi kredit tidak lagi dilakukan secara menyeluruh di semua sektor atau across the board seperti saat pandemi terjadi, melainkan kini secara targeted atau hanya sektor tertentu saja, seperti sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, industri tekstil, produk tekstil (TPT) dan alas kaki, UMKM, serta wilayah Bali.
“Kalau sektor lainnya, belum. Karena, berdasarkan hasil analisis dan survei OJK, sektor lain masih dikategorikan keeping up atau lumayan tumbuh, walaupun belum merata, tapi kami masih meneliti kemungkinan yang terjadi kedepannya,” jelasnya. (*) Ayu Utami
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More