Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia optimis melihat perekonomian Indonesia akan masuk ke top 10 dunia, spesifiknya dalam raihan produk domestik bruto (PDB). Capaian ini akan diraih sesuai dengan target Indonesia Emas yang diproyeksi terjadi pada 2045 mendatang.
Sebagai informasi, saat ini data dari Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat PDB Indonesia berada di posisi ke-17 dengan angka USD1,54 triliun. Indonesia adalah negara Asia dengan PDB tertinggi nomor 5, di bawah Tiongkok, Jepang, India, dan Korea Selatan.
Tidak sampai di sana, IMF bahkan memprediksi PDB Indonesia bisa mencapai USD2,09 triliun pada 2028 mendatang, membawa negara ini melesat ke posisi 12 dunia.
Baca juga: Gara-Gara Ada Capres Kritik IKN, Menteri Bahlil Ungkap Banyak Investor Mulai Ragu
“Feeling saya, Indonesia ke depan akan jadi negara maju. Akan menjadi pendapatan GDP (PDB) terbesar nomor 6 atau nomor 10 di dunia pada 2035-2040,” ungkap Bahlil pada Selasa, 9 Januari 2024.
Meskipun begitu, Bahlil menjelaskan bahwa impian ini hanya bisa dicapai dengan bantuan anak muda saat ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bahlil berharap agar anak-anak muda bisa berpikir cerdas, memiliki integritas, dan konsisten untuk selalu meningkatkan kualitas diri sendiri. Bahlil juga menjelaskan pentingnya hilirisasi demi pencapaian seperti ini.
“Yang kedua itu adalah bagaimana mendorong ekonomi melalui hilirisasi. Karena tidak mungkin lagi kita mengekspor barang-barang mentah,” papar Bahlil.
Misalnya, Indonesia mengekspor gas LPG sebesar 6 juta ton. Ini akan menyebabkan devisa Indonesia keluar sebesar Rp400 sampai Rp500 triliun. Devisa ini, menurut Bahlil, bisa diminimalisir jika Indonesia mengolah LPG tersebut menjadi barang jadi. Itulah salah satu contoh hilirisasi.
Baca juga: Pengamat Asing Ungkap Fenomena Unik yang Akan Terjadi pada Ekonomi RI di Tahun Politik
Dalam sesi yang sama, Bahlil juga mengatakan kalau Indonesia tetap mempertahankan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen. Pertumbuhan tersebut hanya bisa terwujud jika ada total investasi masuk sebesar Rp1.400 triliun.
“Agar pertumbuhan ekonomi kita tetap di atas 5 persen, (investasi) kita harus mencapai Rp1.400 triliun. Saya kasih bocoran, Insha Allah akan tercapai Rp1.400 triliun. Kita akan merilis di pertengahan bulan Januari,” beber Bahlil. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More