Nasional

Bahaya! WFH DKI Jakarta Bisa Reduksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Jakarta – Kebijakan Work From Home (WFH) yang mulai diberlakukan di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta, diproyeksikan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Ibukota, bahkan nasional.

Hal tersebut dikatakan ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus dalam diskusi INDEF secara daring, Selasa, 22 Agustus 2023.

 “WFH di DKI Jakarta, akan mengakibatkan penurunan ekonomi di DKI Jakarta. Akan turun ekonominya, akan mereduksi pertumbuhan ekonominya sebesar 0,7 persen,” jelas Heri.

Baca juga: Ekonomi RI Diyakini Capai 5,04 Persen hingga Akhir Tahun, Bank Mandiri Ungkap Faktor Pendorongnya

Berdasarkan penelitiannya, kebijakan WFH di DKI Jakarta ini akan menyebabkan produk domestik bruto (GDP) Jakarta menjadi -0,73 persen. Selain itu, penyerapan tenaga kerja juga menjadi -1,76 persen dan upah riil -1,73 persen.

Tak hanya DKI Jakarta, ekonomi tingkat nasional juga ikut terdampak dari kebijakan WFH di DKI Jakarta. Dia memperkirakan penurunan GDP di tingkat nasional bisa mencapai -0,02 persen. Sedangkan penyerapan tenaga kerja turun -0,06 persen dan upah riil -0,13 persen.

“Karena kan DKI Jakarta ini barometer nasional. Maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Heri.

Dia menjelaskan, dampak WFH ini bisa disimulasikan lantaran pengeluaran masyarakat di kota-kota  besar, khususnya di DKI Jakarta, sebagian adalah untuk keperluan transportasi.  

Baca juga: Presiden Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,2 Persen di 2024

“Dari 100 persen pengeluaran, katakanlah 10 persen untuk transportasi. Kalau 10 persennya dikurangi, ini yang terjadi, penyerapan tenaga kerjanya juga akan terkoreksi turun, dan upahnya juga akan turun,” jelas Heri.  

Hal ini memang diakibatkan karena mobilitas masyarakat berkurang karena ada kebijakan WFH. Dengan begitu, jasa layanan tranportasi online jadi berkurang penggunanya.

“Itu yang menyebabkan salah satunya upah rill akan turun. Tentunya ada contoh-contoh lainnya, seperti kantin-kantin di perkantoran juga akan terdampak,” ungkap Heri.  

Lain halnya dengan perekonomian nasional dan DKI Jakarta, tingkat ekonomi di Provinsi Jawa Barat justru akan mengalami kenaikan.

Baca juga: Indonesia Kurang Diminati Investor, Ekonom INDEF Ungkap Alasannya

“Kalau di Jawa Barat naik sedikit ya. GDP-nya naik 0,13 persen, penyerapan tenaga kerja naik 0,38 persen dan upah riil 0,31 persen,” kata Heri.

Pun demikian daerah Provinsi Banten, masih berdasarkan penelitian INDEF, kebijakan WHF di DKI Jakarta ikut mendongkrak perekonomian di sana.

Diproyeksikan GDP Banten naik 0,08 persen, penyerapan tenaga kerja naik 0,16 persen dan upah riil naik 0,11 persen. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

41 mins ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

2 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

8 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

9 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

22 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

23 hours ago