Jakarta — Perusahaan asset management plat merah, Bahana TCW Investment Management (BTIM) pada tahun ini membidik angka dana kelolaan sebesar Rp50 triliun. Angka tersebut terlihat stagnan bila dibandingkan dengan target tahun lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management Edward Lubis dalam pertemuan dengan media pada tema “Surfing The Market Pendulum”, pada hari Selasa (29/1).
Edward menyebut pihaknya akan bersikap konservatif dalam menargetkan pertumbuhan dana kelolaan pada tahun 2019, di tengah meredanya fluktuasi pasar finansial negara berkembang sejak awal tahun ini.
“Target tahun lalu Rp50 triliun, tahun ini kita undur lagi jadi masih target yang sama. Kami lihat tahun ini banyak bertahan,” kata Edward di Jakarta, Selasa 29 Januari 2019.
Baca juga: Bahana TCW Proyeksikan Daya Beli Pasar Belum Menguat Pada 2019
Edward menyatakan, kondisi pasar finansial Indonesia tahun 2019 masih harus menghadapi tantangan sepanjang triwulan satu dan triwulan dua tahun ini. Saat ini, ungkap Edward, arus modal asing mulai kembali masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia.
Hal ini didorong adanya sentimen global yang meragukan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat tahun ini, terlihat dari suku bunga obligasi AS yang turun. Di samping itu, harga minyak dunia yang turun turut mendongkrak Rupiah kembali menguat terhadap Dollar sejak triwulan akhir 2018 lalu.
“Pasar finansial Indonesia memang jauh lebih baik dibandingkan tahun 2018 lalu. Namun, ada persepsi investor yang masih enggan untuk menempatkan investasi di pasar saham dan obligasi karena menunggu perkembangan pasar. Perlu waktu untuk membangun optimisme investor kembali. Sehingga Bahana memproyeksikan pertumbuhan yang konservatif pada tahun ini,” tukas Edward. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More