Moneter dan Fiskal

Bagaimana Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Jika Jadi Anggota OECD? Ini Jawaban Airlangga

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan keanggotaan Indonesia dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1 persen.

Adapun Indonesia saat ini sedang dalam proses aksesi menjadi anggota OECD, yang ditargetkan selama 3 tahun untuk secara resmi masuk keanggotaan tersebut.

“Target kita tentu ada peningkatan, selain investasi tetapi juga peningkatan daripada PDB yang sekitar 1 persen,” ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Workshop for Senior Officials Of The National Committee OECD, Rabu 29 Mei 2024.

Lebih lanjut, kata Airlangga, keanggotaan Indonesia dalam OECD akan bermanfaat bagi dunia usaha, para pekerja dan UMKM yang akan mendorong ketahanan ekonomi nasional dari sektor lapangan kerja.

Selain itu, kata Airlangga, aksesi OECD juga menjadi penting untuk mengawal proses Indonesian lepas dari jeratan negara berpendapatan menengah atau middle income trap hingga target Indonesia Emas 2045.

“Akesesi OECD ini penting untuk mengawal proses Indonesia lepas dari middle income trap dan menjadi negara maju dan target Indonesia emas 2045 agar kita tumbuh ekonominya yang inklusif dan berkelanjutan dengan negara berpenghasilan tinggi,” jelasnya.

Sementara, Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann menyatakan saat ini pihaknya tengah menjalani aksesi atau proses peninjauan teknis di berbagai kebijakan publik.

“Kami akan bekerja sama untuk meninjau peraturan perundang-undangan dan praktik di Indonesia dengan tujuan untuk mendukung penyelarasan peraturan, kebijakan dan praktik di Indonesia dengan yang terbaik di dunia,” katanya.

Sebelumnya, Cormann menyampaikan sejak 2007, Indonesia sudah menjadi mitra kunci OECD dan banyak kemajuan reformasi yang dicapai oleh Indonesia termasuk kepemimpinan Indonesia dalam G20 dan ASEAN.

Indonesia juga turut mendirikan South East Asia Programme (SEARP) pada 2014 bersama Jepang yang menjadi program penting OECD untuk membuka akses ekonomi ke kawasan ASEAN.

Adapun proses legislasi sangat diperlukan dan akan menentukan kecepatan proses aksesi Indonesia. Cormann menyambut baik dukungan parlemen pada pemerintah dalam proses mengkaji peraturan sesuai standar OECD dan berkomitmen untuk terus melanjutkan pembicaraan dengan parlemen. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

7 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

7 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

7 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

7 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

9 hours ago

RUPS PLN Rombak Pengurus, Berikut Direksi dan Komisaris Terbarunya

Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More

10 hours ago