Jakarta – Lagi dan lagi, pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri perbankan tak kunjung usai. Terbaru, raksasa konglomerat Jepang, Softbank Corp tengah merencanakan putaran baru pemangkasan karyawan di unit bisnis investasi Vision Fund.
Dinukil CNBC International, Rabu (14/6/2023), PHK sendiri akan diumumkan kepada karyawan dalam dua minggu ke depan. Kondisi ini berdampak kepada 30% karyawan. Di mana, per Maret 2023, setidaknya ada 349 karyawan yang bekerja di unit tersebut.
Pada PHK kali ini, mengikuti pemangkasan terhadap 150 pekerja Softbank secara global di cabang investasi dan SoftBank Group International yang lebih dulu terjadi pada September 2022.
Baca juga: Efek Suku Bunga Naik, Bank Tertua Australia Westpac PHK 300 Karyawan
Softbank, yang juga investor di perusahaan teknologi seperti raksasa fintech Klarna dan pemilik TikTok, ByteDance, telah melihat valuasi portofolionya turun di tengah kenaikan suku bunga bank sentral yang tajam serta meningkatnya ketegangan AS-China.
Softbank melaporkan kerugian bersih tahunan sebesar 970 miliar yen atau setara Rp103,3 triliun per 31 Maret 2023.Perusahaan ini mengurangi kerugian investasi di unit Vision Fund dengan menjual sahamnya di Alibaba Group Holding Ltd.
Portofolio Vision Fund 2 bernilai $31 miliar pada akhir Maret lebih kecil dibandingkan dengan biaya akuisisi sebesar $49,9 miliar.
SoftBank pun telah mengurangi aktivitas investasinya dan Masayoshi Son dan telah menarik diri dari presentasi publik untuk fokus pada perusahaan perancang chip yang berbasis di Cambridge, Inggris.
Sebelumnya, Bank tertua di Australia Westpac Banking Corp tumbang dan dikabarkan segera memangkas sekitar 300 karyawan atau sekitar 0,8% dari 37.476 karyawan per September 2022.
“Pada Jumat bank terbesar ketiga di negara itu akan mengurangi jumlah karyawan dari Divisi Perbankan Bisnis dan Konsumen,” tulis memo internal Westpac yang dilihat Serikat Sektor Keuangan Australia (FSU) dinukil Reuters, Senin, 12 Juni 2023.
Sekretaris Nasional FSU Julia Angrisano mengutuk PHK massal tersebut. Menurutnya, para pekerja Westpac telah berjuang dengan tuntutan beban kerja yang berlebihan.
“Pemotongan ini berarti membuat mereka yang tersisa perlu melakukan lebih banyak beban kerja,” ujarnya.
Baca juga: Bisnis Anjlok, Citigroup Kembali PHK Massal Karyawan di London
Pada Mei 2023, Bank investasi, Morgan Stanley dan JPMorgan Chase juga mengumumkan PHK terhadap karyawan. Setidaknya ada 3.000 karyawan Morgan Stanley yang dipangkas akibat kesepakatan bisnis yang melambat.
Sementara, JPMorgan Chase memangkas terhadap 1.000 pekerja pasca berhasil mengakuisisi First Republic Bank, pada Kamis (25/5/2023).
Pemangkasan ini terjadi setelah perusahaan melakukan akuisisi sebagian besar aset First Republic Bank usai bank regional yang berbasis di San Fransico telah disita pemerintah.(*)
Editor: Galih Pratama
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More