Jakarta – Perusahaan telekomunikasi asal Jerman, T-Mobile melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5.000 orang atau 7 persen dari total karyawan cabang di Amerika Serikat (AS) pada lima pekan ke depan.
PHK ribuan karyawan yang dilakukanT-Mobile ini dilakukan untuk menekan pengeluaran eksternal perusahaan.
Baca juga: PHK 11 Ribu Karyawan Selama 2023, Microsoft Cetak Rekor Sejarah Perusahaan
Dalam sebuah memo internal yang dikirimkan kepada para karyawan, CEO T-Mobile Mike Sievert mengatakan, PHK karyawan T-Mobile akan berdampak pada pekerjaan korporat dan back-office yang mempunyai kemiripan dengan peran lainnya.
Selain itu, kata dia, PHK di tubuh T-Mobile ini juga akan berdampak pada pengurangan staf di level manajemen perusahaan.
“Perusahaan (T-Mobile) juga tengah merencanakan untuk mengurangi pengeluaran pekerja dan sumber daya eksternal lainnya. Namun staf ritel dan layanan konsumen yang bekerja langsung dengan pelanggan tidak akan terdampak,” ujarnya dikutip CNN, Sabtu (26/8).
Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir, laba kuartalan perusahaan selalu membukukan penurunan, hingga menyebabkan saham anjlok lebih dari 7 persen sejak Agustus lalu.
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan adanya perang tarif di industri telekomunikasi, hingga turut menggerus penjualan 2,5 persen dari tahun ke tahun.
Baca juga: Bisnis Lesu, Goldman Sachs PHK 125 Direktur Pelaksana Global
Ia menambahkan, perusahaan juga sudah memangkas bisnis gabungan serta mempercepat pembangunan internet berkecepatan tinggi dalam tiga tahun terakhir sejak penutupan akuisisi T-Mobile atas operator saingannya, Sprint.
“Jelas bahwa melakukan semua yang kami bisa dengan lebih cepat tidak cukup untuk memenuhi ekspektasi pelanggan yang berubah-ubah di masa mendatang,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More