Jakarta – Berdasarkan Bank Dunia dan WHO, ada sebanyak 100 juta penduduk di dunia bangkrut karena biaya kesehatan. Di Indonesia, masih banyak juga masyarakat yang membayarkan kesehatan dengan biaya sendiri.
“Ini miris, kita sudah punya BPJS Kesehatan, tapi baru 32 persen yang dibayar BPJS. Lalu, 16 persen dibayarkan perusahaan, kalau sudah bekerja, dan 61 persen itu bayar diri sendiri,” ungkap Direktur AXA Mandiri Rudi Nugraha di Jakarta, Senin, 27 Februari 2023.
Artinya, masih banyak masyarakat yang mengandalkan biaya sendiri dalam menjamin kesehatannya. Ini tentunya sangat berisiko terhadap kehidupan jangka panjang. Untuk mengurangi risiko tersebut, PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) meluncurkan Asuransi Mandiri Secure CritiCare.
Lebih jauh dia menjelaskan, asuransi ini memberikan manfaat perlindungan kepada nasabah dari empat penyakit kritis. Seperti kanker, serangan jantung, stroke dan gagal ginjal, mulai stadium awal hingga akhir. “Ini penyakit yang paling banyak dan membutuhkan biaya yang tak sedikit tentunya,” ucap Joshua, sapaan akrab Rudi Nugraha.
Dia melanjutkan, Asuransi Mandiri Secure CritiCare yang merupakan solusi perlindungan dwiguna (endowment) ini juga memiliki manfaat yang cukup banyak. Contohnya, apabila nasabah dinyatakan memiliki penyakit kritis stadium awal, uang pertanggungan (UP) yang akan dibayaran atau keluar sebesar 50 persen.
“Setelah dipakai berobat, kemudian dia masih bayar premi hingga tahun ke-15. Kami menjamin manfaat akhir tahun premi akan kembali. Jaminan preminya masih ada,” tegas Joshua.
Manfaat lainnya, kata Joshua, ada penyakit terminal, manfaat meninggal dunia hingga 250% uang pertanggungan (UP), manfaat tunai dijamin hingga 38% dari premi tahunan, manfaat akhir masa asuransi hingga 106% total premi yang dibayarkan, kenaikan UP meninggal dunia sebesar 3% setiap tahun, serta tanpa penambahan premi sesuai dengan ketentuan polis.
Sementara, Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma mengatakan, produk Asuransi Mandiri Secure CritiCare didesain untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Terutama dalam meng-cover penyakit yang berisiko tinggi, seperti stroke, kanker, serangan jantung, dan gagal ginjal
“Saya kira penyakit kritis seperti ini, tentunya membutuhkan perlindungan cukup luas. Makanya, kita sasarkan sedini mungkin sudah memiliki asuransi ini,” ujar Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma.
Ketika ditanya siapa target dari asuransi ini? Menurut Handojo, selain nasabah yang berusia lanjut, saat ini banyak juga penyakit kritis yang terjadi di usia muda. “Makanya kita tidak membatasi mau usia berapa yang join asuransi ini. Kalau join di usia muda, tentu premi yang kita tawarkan relatif lebih murah, dibanding usia lanjut,” tutup Handojo. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More
Jakarta - Additiv, perusahaan penyedia solusi keuangan digital, mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Syailendra Capital, salah… Read More
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More