Market Update

Awas! Peluang Rupiah Tembus Rp16.000 per USD Terbuka Lebar, BI Harus Lakukan Ini

Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini (30/10) pukul 10:52 WIB berdasarkan statistik RTI Business terpantau kembali melemah 0,05 persen menjadi Rp15.914 atau turun delapan poin dari dibuka pada posisi Rp15.922.

Melihat hal itu, Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa, peluang rupiah melaju ke posisi Rp16.000 masih terbuka akibat adanya sentimen konflik di Timur Tengah dan antisipasi pasar terhadap rapat kebijakan Moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pekan ini.

Di mana, ekspektasi pasar mengenai suku bunga tinggi di AS masih bertahan dengan masih belum turunnya inflasi AS ke level target 2 persen.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hampir Tembus Rp16.000, Begini Respon Sri Mulyani

“Sentimen eksternal masih kuat sehingga apa yang dilakukan Bank Indonesia (BI) hanya bisa membantu menjaga agar nilai tukar rupiah tidak terlalu melemah terhadap dollar AS,” ucap Ariston kepada Infobanknews di Jakarta, 30 Oktober 2023.

Sehingga, menurutnya, BI tentunya akan sekuat tenaga untuk menjaga supaya nilai tukar rupiah tidak melemah terlalu jauh dan terlalu cepat, termasuk dengan melakukan intervensi ke pasar.

Di samping itu, Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Putri, menyebutkan bahwa, untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap US Dollar diperkirakan akan berada pada kisaran Rp15.875 hingga Rp15.950.

“Tim riset ekonomi Bank Mandiri, memperkirakan rupiah akan bergerak sesuai dengan fundamentalnya dalam jangka panjang didukung fundamental ekonomi domestik yang solid,” ujar Reny.

Sehingga, menurutnya untuk memitigasi volatilitas eksternal yang terjadi sebulan terakhir, BI akan terus melanjutkan triple interventions, twist operation, implementasi DHE, dan melelang instrumen terbaru (SRBI, SVBI, dan SUVBI) untuk menjaga stabilitas pasar keuangan dan menyerap aliran dana asing.

Baca juga: Ternyata Ini Biang Kerok Rupiah Nyaris Sentuh Rp16.000 per Dolar AS

Adapun, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menuturkan fundamental ekonomi yang cukup baik tersebut didukung oleh prediksi pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III-2023 sebesar 5,17 persen.

“Walaupun lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II-2023 di 5,20 persen tetapi inipun juga diaamiini oleh para ekonom yang mengatakan ada kemungkinan besar PDB kuartal III di 5,10p persen, artinya apa tidak terlalu jauh antara para ekonom dengan pemerintah, pemerintah 5,17 persen kemudian para ekonom di 5,10 persen,” tambah Ibrahim.

Menurutnya, prediksi Pemerintah maupun Ekonom tersebut juga sesuai dengan prediksi International Monetary Fund (IMF), World Bank, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang diperkirakan dapat memberikan sentimen penguatan untuk rupiah. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

4 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

4 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

6 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

8 hours ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

8 hours ago

Pemerintah Bahas Revisi PP 51 Terkait Upah Minimum Provinsi

Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah tengah membahas revisi Peraturan… Read More

8 hours ago