News Update

Awas! Marak Modus Penipuan Program Loyalitas, Simak Cara Mencegahnya

Jakarta – Di sektor perbankan digital Indonesia yang berkembang pesat, ancaman penipuan loyalitas telah muncul sebagai perhatian signifikan bagi lembaga keuangan dan bisnis.

Jan Sysmans, Evangelis Keamanan Aplikasi Seluler Appdome, menyoroti bahwa antara 5 persen hingga 15 peren perangkat seluler di Indonesia kemungkinan terinfeksi malware, menciptakan peluang bagi penipu untuk mengeksploitasi. Salah satu risiko yang muncul adalah penipuan loyalitas

“Risiko penipuan loyalitas tidak hanya membahayakan akun individu tetapi juga menimbulkan kewajiban finansial yang substansial bagi bisnis yang harus menyisihkan kas untuk poin loyalitas yang tidak terpakai, yang dapat mencapai beberapa miliar dolar,” jelasnya dikutip 23 Maret 2025.

Baca juga: Pencari Kerja Harus Tahu! Ini Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu

Dia melanjutkan, integrasi program loyalitas ke dalam aplikasi perbankan seluler telah menjadi strategi umum di antara bank-bank Indonesia dan perusahaan fintech untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan. Namun, pendekatan ini penuh dengan risiko keamanan.

Sysmans mencatat bahwa organisasi kriminal mahir menggunakan malware canggih untuk melakukan pengambilalihan akun dan penebusan yang tidak sah.

“Anonimitas poin loyalitas, yang sering dilupakan oleh konsumen, menjadikannya target menarik bagi penipuan, karena penjahat dapat menebus atau mentransfer poin ini tanpa menimbulkan kecurigaan langsung,” jelasnya.

Strategi Lawan Program Penipuan Loyalitas

Untuk melawan ancaman ini, Sysmans menekankan pentingnya langkah-langkah keamanan proaktif. Bisnis harus menerapkan protokol autentikasi yang kuat, seperti verifikasi biometrik, untuk melindungi akun pelanggan.

Selain itu, penerapan solusi keamanan berbasis AI dapat membantu mendeteksi dan mencegah aktivitas penipuan sebelum berkembang. Seiring dengan terus berkembangnya lanskap perbankan seluler, organisasi harus terus berinovasi dalam pertahanan keamanan mereka untuk tetap unggul dalam menghadapi taktik kriminal yang semakin canggih.

“Saat Indonesia memperkuat regulasi keamanan siber di sektor perbankan dan keuangan, lembaga keuangan harus memastikan bahwa program loyalitas seluler mereka tetap aman dan sesuai dengan standar industri,” jelas Sysmans.

Baca juga: Marak Modus Penipuan SMS Palsu, OJK Panggil 4 Bank Jumbo

Sysmans mendorong pendekatan proaktif, mendesak organisasi untuk mengadopsi teknologi AI yang dapat beradaptasi dengan ancaman baru. Pemantauan dan pembaruan langkah-langkah keamanan secara terus-menerus sangat penting untuk melindungi dari taktik yang terus berkembang yang digunakan oleh penipu.

Dampak finansial potensial dari penipuan loyalitas sangat mencengangkan. Sysmans mengungkapkan bahwa nilai poin loyalitas yang tidak terpakai di Indonesia dapat mencapai beberapa miliar dolar, menyoroti urgensi bagi bisnis untuk menangani masalah ini.

“Saat organisasi kriminal menargetkan poin-poin ini, kebutuhan akan strategi pencegahan penipuan yang efektif menjadi semakin kritis. Perlunya kewaspadaan dan inovasi dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang, memastikan bahwa ekonomi digital Indonesia tetap aman dan tangguh terhadap penipuan,” tutup Sysmans. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Rekam Jejak Putrama Wahju Setyawan, Direktur Utama BNI yang Baru

Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)… Read More

9 mins ago

Putrama Wahju Setyawan Gantikan Royke Tumilaar Jadi Dirut BNI, Alexandra Askandar Wadirut

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)… Read More

2 hours ago

Di Bawah ‘Tangan Dingin’ Hery Gunardi, Kinerja BRI Diyakini Tumbuh Positif

Jakarta — Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI pada Senin, 24 Maret 2025, resmi… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Melesat 3,35 Persen, Ini Pendorongnya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, 26 Maret… Read More

2 hours ago

BNI Resmi Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Ini Susunan Terbarunya

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam… Read More

2 hours ago

Pemegang Saham BNI Restui Buyback Saham Rp1,5 Triliun

Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI menyetujui… Read More

2 hours ago