Categories: Analisis

Awas Investasi Bodong Terus Menghantui

Saat ini banyak masyarakat yang memiliki perekonomian dan pendapatan tinggi namun tidak di imbangi dengan pengetahuan berinvestasi. Sehingga tidak sedikit terjebak dalam investasi bodong. Dwitya Putra

Padang–Dunia investasi sempat heboh beberapa tahun lalu kala munculnya praktik bisnis investasi bodong dengan pola mirip multi level marketing (MLM) seperti Koperasi Langit Biru (KLB). Banyak investor tertipu dari bisnis ini dan akhirnya gigit jari karena uangnya hilang dibawa kabur hingga ratusan juta rupiah.

Terakhir, yang banyak diperbincangkan banyak orang yakni bisnis investasi Mavrodi Mondial Moneybox (MMM). Keberadaaan bisnis ini sempat membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kelimpungan karena dianggap OJK sebagai bisnis permainan uang atau money game, yang dikhawatirkan akan merugikan banyak pemilik dana.

Melihat hal tersebut, menjadi bukti kalau masyarakat masih sangat banyak yang minim pengetahuan akan dunia investasi.

Jika tidak diatasi, ke depan bukan tidak mungkin akan ada lagi kasus investasi bodong bermunculan dan menghantui banyak masyarakat tidak hanya di kota, bahkan di daerah, contohnya Padang.

Kepala Sub-Bagian Administrasi OJK, perwakilan Padang, Muhammad Taufik mengungkapkan, kota Sumatera Barat juga menjadi salah satu target tawaran investasi bodong atau penipuan berkedok investasi.

Munculnya korban investasi bodong di Padang lantaran kurangnya edukasi masyarakat terhadap program literasi keuangan.

Masyarakat Padang yang memiliki perekonomian dan pendapatan tinggi namun tidak di imbangi dengan pengetahuan berinvestasi menjadi faktor indikator terjadinya investasi bodong.

Sayangnya ia tidak menyebut secara terperinci lebih dalam lagi berapa banyak nilai dan jumlah korban investasi bodong di Padang.

“Di Padang, wilayah Sawahlunto yang paling banyak,” kata Taufik di Padang, Sumatera Barat, Senin, 5 Oktober 2015.

Pihak OJK sendiri saat ini terus melakukan program edukasi dan promosi di industri keuangan kepada masyarakat dimana salah satunya dengan menggandeng Bursa Efek Indonesia dan partisipasi dari sekuritas.

Taufik mengatakan, OJK Padang akan terus melaporkan informasi pemerintah daerah setempat yang kemudian akan disampaikan kepada OJK di pemerintah pusat.

“Program pengawasan terus kita laporkan. Selanjutnya satgas investasi pusat yang berwenang,” tuturnya.

Seperti diketahui saat ini produk investasi saat ini sudah cukup menjamur dan tergolong sangat banyak bermunculan, salah satunya di industri pasar modal.

Banyak orang beranggapan produk pasar modal hanya sebatas saham saja, padahal ada juga produk pasar modal yang murah dan menjanjikan, seperti reksadana (RD).

Namun untuk diketahui, masyarakat harus memahami setiap investasi di pasar modal pasti memiliki resiko. Semakin besar keuntungan yang di dapat, maka semakin besar pula resikonya atau biasa disebut high risk high return.

Sebelum memulai investasi, calon investorpun diharapkan bisa memahami setiap produk investasi dan mengecek apakah produk tersebut benar-benar terdaftar di OJK. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

3 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

3 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

5 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

5 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

6 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

7 hours ago