Perbankan

Awal Tahun, Pembiayaan Korporasi Perbankan Tumbuh Melambat

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan permintaan pembiayaan korporasi pada Januari 2023 terindikasi tumbuh melambat. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 12,1%, atau melambat dari SBT pada Desember 2022 sebesar 21,5%.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin haryono mengatakan, mayoritas pembiayaan terutama bersumber dari dana sendiri sebesar 64%, meningkat dibandingkan Desember 2022 58,9%. Diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran Tarik 9%, pinjaman/utang dari perusahaan induk 7,2%, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri 6,3%.

“Pertumbuhan tersebut ditopang sektor Infokom, sementara perlambatan antara lain terjadi pada sektor pertanian dan perdagangan, sedangkan pada sektor reparasi mobil & motor mengalami penurunan. Perlambatan yang terjadi merupakan dampak dari penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestic maupun ekspor,” ujar Erwin dikutip Jumat, 17 Februari 2023.

Dari sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi meningkat pada Januari 2023. Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.

“Pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada Januari 2023 sebesar 10,6% dari total responden, sedikit meningkat dibandingkan dengan 9,5% pada bulan sebelumnya,” jelasnya.

Bila dirinci, sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga pada Januari 2023 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 38,9%, sedikit menurun dibandingkan 40,1 % pada bulan sebelumnya. Alternatif sumber pembiayaan lainnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumah tangga antara lain koperasi, leasing, dan teman dengan pangsa masing-masing sebesar 20,0%, 18,0%, dan 7,5%.

Berdasarkan jenis penggunaan, mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh responden rumah tangga pada Januari 2023 adalah Kredit Multi Guna (KMG) dengan pangsa sebesar 44,5% dari total pengajuan pembiayaan baru.

Kemudian, jenis pembiayaan lainnya yang diajukan oleh responden adalah Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan pangsa 22,9%, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) 11,6%, kredit peralatan rumah tangga 10,1%, dan kartu kredit 3,9%. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

4 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

6 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

6 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

8 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago