Market Update

Awal Pekan IHSG Semringah, Dibuka Menguat ke Level 7.516

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (4/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,15 persen ke level 7.516,51 dari dibuka pada level 7.505,25.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 182,44 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 15 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp142,58 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 82 saham terkoreksi, sebanyak 147 saham menguat dan sebanyak 254 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Berpeluang Terkoreksi, Simak 4 Rekomendasi Saham Ini

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak variatif dalam rentang level 7.500 hingga 7.600. 

“Pada perdagangan Jumat (01/11), IHSG ditutup terkoreksi 0,90 persen atau minus 68,76 poin ke level 7.505.  IHSG hari ini (04/11) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.500-7.600,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 4 November 2024.

Ratih menyebutkan pergerakan IHSG dalam periode 28 Oktober-1 November 2024 terkoreksi cukup dalam sebanyak 2,46 persen, hal itu senada dengan aksi profit taking investor asing di pasar ekuitas domestik senilai Rp2,64 triliun. 

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Oktober 2024 secara tahunan tumbuh 1,71 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 1,84 persen.

Secara bulanan, Indonesia tidak lagi melaporkan deflasi yang terjadi dalam lima bulan beruntun. Pasalnya, inflasi secara bulanan pada Oktober 2024 berhasil tumbuh minimalis sebesar 0,08 persen.

“Pelaku pasar perlu mencermati dampak kembali terdepresiasinya nilai tukar rupiah dan iklim suku bunga tinggi terhadap daya beli masyarakat,” imbuhnya.

Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street mengalami penguatan terbatas di akhir pekan, dengan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) memperlihatkan ekonomi yang mulai mendingin.

Baca juga: BEI Ungkap Ada 3 Perusahaan Jumbo akan IPO Akhir Tahun Ini

Pasalnya, non-farm payroll pada Oktober 2024 tumbuh 12 ribu atau jauh lebih rendah dibandingkan revisi pada bulan sebelumnya sebesar 233 ribu sekaligus menjadi penambahan jumlah pekerja terendah sejak Desember 2020. 

Sementara itu, tingkat pengangguran stagnan dengan tumbuh di level 4,1 persen dan pelaku pasar juga akanmenantikan Pemilu AS yang akan berlangsung pada 5 November. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jurus BSI Genjot Penjualan Kendaraan Bermotor di GAIKINDO Jakarta Auto Week 2024

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) terus berupaya mendorong lonjakan penjualan bisnis kendaraan… Read More

1 hour ago

Lindungi Konsumen, OJK dan Satgas PASTI Soft Launching Indonesia Anti-Scam Center

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More

8 hours ago

IHSG Sepekan: Naik 0,48 Persen, Kapitalisasi Bursa Turun jadi Rp12.053 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More

8 hours ago

Cashless Kian Populer, Bangkok Bank Kembangkan Interoperabilitas QR Code Lintas Negara

Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More

8 hours ago

BNI AM dan Mandiri Sekuritas Ajak Karyawan Toyota Astra Finance Investasi Reksa Dana

Jakarta – BNI Asset Management atau BNI AM kembali berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas menyelenggarakan kegiatan… Read More

10 hours ago

Cerita Kedekatan Bos Bangkok Bank dengan RI

Bangkok – Presiden Bangkok Bank dan Presiden Komisaris Bank Permata, Chartsiri Sophonpanich mengungkapkan, Indonesia menjadi bagian… Read More

13 hours ago