Ilustrasi: Pergerakan harga saham. (Foto: Istimewa)
Poin Penting
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka meningkat ke level 8.397,10 atau menguat 0,32 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (17/11).
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan pasar saham hari ini, sebanyak 672,46 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 65 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp406,90 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 115 saham terkoreksi, 271 saham menguat, dan 265 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, Cek 4 Saham Rekomendasi Analis
Manajemen Phintraco Sekuritas, sebelumnya telah memprediksi bahwa IHSG secara teknikal berpotensi untuk kembali mengalami pelemahan.
“Dalam jangka pendek, IHSG masih berpotensi melemah menguji level 8.300-8.325. Namun, dalam jangka menengah panjang, IHSG masih dalam kondisi bullish,” ucap Manajemen Phintraco dalam risetnya di Jakarta, 17 November 2025.
Dia merinci, ada sejumlah sentimen domestik maupun yang memengaruhi pasar saham hari ini. Dari dalam negeri, investor akan menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) (19/11), serta mencermati data pertumbuhan kredit (19/11) dan M2 Money Supply (21/11).
Sedangkan, dari sentimen global pada pekan ini, investor akan mencermati data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) setelah berakhirnya shutdown.
Di samping itu, indeks di Wall Street ditutup mixed pada pekan lalu, setelah bergerak fluktuatif akibat rotasi dari sektor teknologi yang valuasinya sudah relatif mahal.
Kekhawatiran bahwa the Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang. Ini semakin menambah tekanan bagi bursa Wall Street di pekan lalu, yang sebelumnya sudah mengharapkan akan ada pemangkasan suku bunga lagi.
Baca juga: Indeks INFOBANK15 Naik 0,25 Persen, Ini Daftar Saham Bank yang Menguat dan Melemah
Selanjutnya, beberapa data ekonomi AS bulan Oktober yang tidak akan pernah dirilis akibat shutdown, meskipun shutdown telah berakhir, juga menambah faktor negatif.
Pergerakan pasar saham juga akan dipengaruhi kesepakatan dagang antara AS dan Swiss pada Jumat (14/11). AS akan menurunkan tarif impor Swiss menjadi 15 persen dari 39 persen dan perusahaan Swiss akan berinvestasi senilai USD200 miliar pada akhir 2028. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More