Market Update

Awal Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.706

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (28/10) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.706,77 atau naik 0,16 persen dari level 7.694,66.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 241,10 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 24 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp202,84 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 93 saham terkoreksi, sebanyak 163 saham menguat dan 279 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak variatif dalam rentang level 7.640 hingga 7.800. 

Baca juga: IHSG Diprediksi Bergerak Melemah, Ini Sentimennya

“Pada perdagangan Jumat (25/10), IHSG ditutup melemah 0,28 persen atau minus 21,88 poin ke level 7.694. IHSG hari ini (28/10) diprediksi bergerak bervariasi dalam range 7.640-7.800,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 28 Oktober 2024.

Ratih menyoroti pergerakan IHSG yang melemah dalam tiga hari beruntun, di mana selama sepekan 21-25 Oktober 2024 IHSG mengalami terkoreksi sebanyak 0,84 persen. 

“Melemahnya IHSG senada dengan aksi profit taking investor asing di pasar ekuitas domestik senilai Rp3,62 triliun (25/10). Aksi profit taking juga terjadi pada sejumlah Bursa di Asia Tenggara,” imbuhnya

Baca juga: Pluang Rilis Opsi Saham AS: Inovasi Investasi untuk RI

Saat ini, para pelaku pasar mencermati kondisi yang cenderung sepi sentimen di akhir bulan, serta perilaku wait and see juga terjadi menjelang pemilu Amerika Serikat (AS) yang berlangsung pada 5 November 2024. Momentum tersebut membuat Yield US Treasury kembali naik sejak awal Oktober 2024, yang memicu rupiah tertekan ke level Rp15.629 per dolar AS (25/10).

Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street ditutup bervariasi (25/10), di mana pelaku pasar mencermati rilis data tenaga kerja AS di akhir pekan, seperti non farm payrolls dan unemployment rate (tingkat pengangguran), data tersebut menjadi salah satu acuan dalam mempertimbangkan kebijakan The Fed pada FOMC November mendatang. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

IHSG Diprediksi Bergerak Melemah, Ini Sentimennya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More

9 mins ago

Transisi Kemenparekraf jadi KemenPar dan KemenEkraf Ditarget Rampung Desember 2024

Jakarta - Proses transisi dari nomenklatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi dua entitas yakni Kementerian… Read More

12 hours ago

Retreat Kabinet di Magelang, PLN Sukses Amankan Listrik Berlapis

Jakarta - PT PLN (Persero) turut menyukseskan rangkaian Retreat Kabinet Merah Putih yang diinisiasi oleh… Read More

12 hours ago

Bank Jago Perkuat Literasi Keuangan Ibu dan Anak Lewat Program Jagoan Baca

Jakarta – PT Bank Jago Tbk kembali berkomitmen dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, kali… Read More

14 hours ago

IHSG Sepekan Turun 0,84 Persen, Kapitalisasi Pasar Rp12.888 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More

20 hours ago

Dharma Polimetal (DRMA) Sukses Bukukan Penjualan Rp4 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta – PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten terkemuka dalam manufaktur komponen otomotif di Indonesia,… Read More

20 hours ago