Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Foto: Erman Subekti)
Poin Penting
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik pada level 8.678,30 dari posisi 8.632,76 atau menguat 0,53 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/12).
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan pasar saham hari ini sebanyak 1,28 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 77 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp482,24 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 82 saham terkoreksi, 385 saham menguat dan 204 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat, Berikut Katalis Pendorongnya
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak positif di level 8.600-8.700.
“Pada perdagangan kemarin, Jumat 5 Desember 2025 IHSG ditutup melemah 0,09 persen atau turun 7,43 poin ke level 8.632. IHSG hari ini diprediksi positif dalam kisaran 8.600-8.700,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 8 Desember 2025.
Ia melihat pergerakan IHSG hari ini bakal dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri. Salah satunya adalah IHSG yang melemah terbatas di akhir pekan. Namun, jika diakumulasi dalam sepakan apresiasi IHSG mencapai 1,46 persen dengan inflow investor asing sebesar Rp2,48 triliun (5/12).
Selanjutnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan Cadangan Devisa (Cadev) pada November 2025 mencapai USD150,1 miliar atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar USD149,9 miliar.
Kenaikan Cadev ditopang oleh penerimaan pajak dan jasa, serta pinjaman luar negeri pemerintah.
Baca juga: Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun
Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street ditutup positif terbatas. Indeks Nasdaq naik 0,31 persen dan Dow Jones menguat 0,22 persen (5/12).
Pekan ini pelaku pasar menanti FOMC The Fed yang berpotensi memangkas suku bunga 25 bps menjadi 3,5-3,75 persen.
Sedangkan dari Asia, ekonomi Jepang (PDB) pada kuartal III 2025 terkontraksi lebih dalam dari perkiraan, dengan PDB annualized minus 2,3 persen dari estimasi awal minus 1,8 persen, serta dibandingkan kuartal sebelumnya positif 2,1 persen. Ini untuk pertama kalinya sejak kuartal I 2024 Jepang mengalami kontraksi ekonomi.
Sementara, Indeks Nikkei 225 secara intraday dibuka melemah terbatas setelah rilis PDB tersebut (8/12). (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting UKP Ekonomi dan Kemenkop RI berkolaborasi memperkuat ekonomi kerakyatan melalui Program Ekonomi Kerakyatan… Read More
Poin Penting AM Best merevisi outlook TUGU dari negatif menjadi stabil, sekaligus menegaskan rating FSR… Read More
Poin Penting Adhi Karya mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) di Aceh Tamiang sebagai bagian dari… Read More
Poin Penting IHSG ditutup naik tipis di akhir perdagangan 2025 pada level 8.646,93 (+0,03 persen)… Read More
Poin Penting Empat direksi J Trust Bank kompak menambah kepemilikan saham BCIC pada 29 Desember… Read More
Poin Penting Sepanjang 2025, IHSG 24 kali menyentuh rekor tertinggi dan sempat mencapai ATH di… Read More