Market Update

Awal Mei, IHSG Kembali Dibuka Melemah 0,38 Persen ke Level 7.206

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:01 WIB (2/5) indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi ke level 7.206,67 atau melemah 0,38 persen dari level 7.234,19. 

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 540,46 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 38 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp666,39 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 136 saham terkoreksi, sebanyak 164 saham menguat dan sebanyak 204 saham tetap tidak berubah. 

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini akan diprediksi bergerak melemah terbatas dalam rentang 7.168 hingga 7.300. 

Baca juga : Lanjut Menguat, IHSG Ditutup Naik 1,10 Persen ke Level 7.234

“Pada perdagangan Selasa (30/4), IHSG ditutup naik 1,10 persen atau plus 78,41 poin di level 7.234. IHSG hari ini (2/5) diprediksi melemah terbatas dalam range 7.168-7.300,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 2 Mei 2024.

Ia menyoroti sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah IHSG yang kembali terapresiasi sejalan dengan inflow investor asing senilai Rp728,47 miliar pada Selasa (30/4).

Selain itu, selama dua hari beruntun IHSG menguat dengan total kenaikan 2,81 persen, dengan ekonomi Indonesia cukup resilient tercermin dari beberapa indikator, seperti tingkat inflasi dan konsumsi yang terjaga, ekspansifnya industri manufaktur, serta naiknya realisasi investasi memberikan optimisme pelaku pasar. 

Baca juga : Rapor IHSG Sepekan: Anjlok 1,67 Persen, Kapitalisasi Pasar Naik Jadi Rp11.754

Di sisi lain, dana Moneter Internasional (IMF) dalam World Economic Outlook (WEO) Edisi April 2024 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional di level 5 persen pada 2024 dan naik ke level 5,1 persen di tahun 2025. 

“Hari ini, pelaku pasar menantikan rilis data PMI manufaktur dan inflasi domestik periode April 2024. Inflasi berpotensi masih di atas level 3 persen namun tetap dalam range Bank Indonesia (BI) di kisaran 1,5-3,5 persen,” imbuhnya.

Adapun dari mancanegara, The Fed pada FOMC awal Mei 2024 kembali mempertahankan suku bunga dalam enam pertemuan beruntun di level 5,25-5,5 persen, The Fed meyakini bahwa suku bunga saat ini merupakan tingkat tertinggi, dengan potensi pemangkasan suku bunga belum dapat dilakukan jika inflasi masih jauh dari target di level 2 persen.

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Laba Bank Banten Melonjak 95,56 Persen jadi Rp52 Miliar di 2024, Ini Faktor Pendorongnya

Tangerang – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) membukukan laba sebesar Rp52,00 miliar… Read More

45 mins ago

OJK Terbitkan Aturan Perluasan Kegiatan Usaha Perbankan, Ini Poin-poinnya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 26… Read More

1 hour ago

Merger dengan BCA Finance, OJK Cabut Izin Usaha BCA Multi Finance

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan resmi mencabut izin usaha perusahaan pembiayaan PT BCA… Read More

2 hours ago

Melantai di Bursa, Raja Roti Cemerlang (BRRC) Kantongi Dana Segar Rp61,21 Miliar

Jakarta - PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) baru saja melangsungkan penawaran umum perdana saham… Read More

2 hours ago

Resmi Tercatat di BEI, Harga Saham BRRC dan HGII Kompak Naik

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (9/1) kembali kedatangan dua perusahaan… Read More

2 hours ago

Melalui TBTHK, Indonesia-Hong Kong Didorong Maksimalkan Peluang Dagang dan Investasi

Jakarta – Indonesia dan Hong Kong didorong untuk mengoptimalkan peluang meningkatkan perdagangan bilateral dan investasi.… Read More

3 hours ago