News Update

Auto-Rejection Simetris Tunggu Persetujuan OJK

Jakarta–PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera melayangkan surat ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendapatkan persetujuan penerapan auto-rejection pada sistem perdagangan di bursa saham.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini mengatakan, saat ini pihaknya sudah merampungkan dan menandatangani rancangan Keputusan Direksi BEI mengenai Perubahan Batasan Auto-Rejection.

“Kemarin saya sudah menandatangani itu untuk diajukan ke OJK,” kata Hamdi di sela-sela acara kunjungan siswa-siswi empat Sekolah Dasar Negeri di Gedung BEI Jakarta, Jumat, 9 September 2016.

Hamdi berharap, keputusan direksi BEI terhadap rencana perubahan sistem auto-rejection tersebut bisa segera memperoleh persetujuan dari OJK, meskipun OJK terlebih dahulu mempertimbangkan usulan BEI.

Saat ini sendiri kondisi bursa saham terbilang sudah memasuki tren perbaikan, meski dalam beberapa hari terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih banyak bermain di zona merah akibat jual bersih asing. “Memang berapa kali merah, tetapi tidak dalam,“ imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, mekanisme auto-rejection dalam sistem perdagangan saham merupakan penolakan secara otomatis oleh JATS terhadap penawaran jual dan atau permintaan beli Efek Bersifat Ekuitas yang dimasukkan ke JATS akibat dilampauinya batasan harga atau jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang ditetapkan oleh BEI.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00096/BEI/08-2015 tentang Perubahan Batasan Auto Rejection yang mengatur auto-rejection asimetris untuk kisaran harga Rp50-Rp200, maka batas atas kenaikan yang diterapkan adalah 35% dan sebesar 10% untuk batas bawah.

Sedangkan, pada rentang harga Rp200-Rp5.000 ditetapkan batas atas sebesar 25% dengan batas bawah 10%. Untuk harga di atas Rp5.000, maka batas atas yang ditetapkan adalah sebesar 20% dan batas bawah sebesar 10%.

Sementara itu, pada sistem auto-rejection simeteris diterapkan batas atas sebesar 35% untuk harga di kisaran Rp50-Rp200 dan batas bawah juga ditetapkan sebesar 35%. Untuk harga Rp200-Rp5.000 diberlakukan batas atas maupun batas bawah sebesar 25%. Pada harga di atas Rp5.000 menerapkan batas atas dan batas bawah sebesar 20%. (*) Dwitya Putra

 

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

4 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

5 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

6 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

18 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

19 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

20 hours ago