Market Update

Aturan DHE Picu IHSG Ditutup Melemah 0,46 persen ke Level 6.854

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup terkoreksi ke zona merah pada level 6854,51 atau melemah 0,46% dari dibuka pada level 6886,49 pada pembukaan perdagangan hari ini (2/8). 

Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan bahwa, pergerakan indeks IHSG hari ini dipengaruhi oleh pemberlakuan PP 36 Tahun 2023 terkait dengan Devisa Hasil Ekspor (DHE) SDA bagi pelaku usaha yang wajib memarkirkan DHE ke dalam sistem keuangan Indonesia minimal 30% selama minimal tiga bulan, dimana tentunya hal itu akan memberikan dampak pada pelaku usaha.

“Hal ini terkait dengan working capital, sehingga berpotensi akan menggangu aliran modal kerja dan juga kewajiban yang jatuh tempo, sehingga ini akan membebankan pelaku usaha dan berpotensi untuk melakukan kegiatan operasional dari saluran pembiayaan atau pinjaman,” tulis manajemen dalam closing review di Jakarta, 2 Agustus 2023.

Baca juga: Pemilu 2024 di Depan Mata, Aset Saham Bisa Jadi Primadona

Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 342 saham terkoreksi, 215 saham menguat, dan 191 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 39,43 miliar saham diperdagangkan dengan 1,15 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp16,02 triliun. 

Kemudian, beberapa indeks juga mengalami pelemahan, seperti IDX30 melemah 0,30% menjadi 499,23, LQ45 melemah 0,34% menjadi 960,14, dan JII melemah 0,54% menjadi 549,02. Sedangkan, SRI-KEHATI menguat 0,03% menjadi 443,56.

Meski begitu, terdapat beberapa sektor yang mengalami penguatan, diantaranya adalah sektor kesehatan menguat 1,59%, sektor properti menguat 0,40%, dan sektor transportasi menguat 0,18%.

Kemudian, sektor lainnya mengalami pelemahan, di antaranya adalah sektor teknologi melemah 1,14%, sektor non-siklikal melemah 0,89%, sektor infrastruktur melemah 0,87%, sektor industrial melemah 0,57%, sektor keuangan melemah 0,45%, sektor bahan baku melemah 0,27%, sektor siklikal melemah 0,26%, dan sektor energi melemah 0,05%.

Baca juga: Kondisi Makroekonomi Membaik, Obligasi dan Saham Bisa jadi Pilihan Investasi

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO), PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP), dan PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD). Sedangkan saham top losers adalah PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), dan PT Mitra International Resources Tbk (MIRA).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

6 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

7 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

20 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

21 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

21 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

21 hours ago