Dia mengungkapkan, bahwa masyarakat akan diarahkan untuk memanfaatkan teknologi yang dimiliki perbankan untuk melakukan isi ulang e-money. Misalnya saja isi ulang melalui mesin-mesin ATM, internet banking, atau mobile banking melalui koneksi NFC (Near Field Communication).
“Kita akan coba evaluasi lagi, kan top up ini bisa berbagai cara ya, kalau dengan teknologi dengan NFC kan otomatis kan enggak kena biaya. Tapi kalau pakai merchant kan kita harus bayar ke merchant-nya. Ini yang akan kita atur lebih lanjut,” tegas Suprajarto.
Baca
Lebih lanjut dia menambahkan, keputusan Himbara untuk tidak mengenakan biaya isi ulang e-money ini bertujuan untuk tidak membebani masyarakat dalam bertransaksi menggunakan e-money. Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong gerakan nontunai.
“Tapi intinya, kita sepakat bagaimana rakyat tidak tambah berat, itu aja. Kita punya banyak agen bank juga, mungkin kita akan arahkan ke agen bank yang otomatis, kalo agenkan kita gak mesti bayar fee untuk agennya. Kurang lebih seperti itu,” tutup Suprajarto. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting BNI Sekuritas menggandeng Yayasan KSE melalui program CSR We Move, We Share, We… Read More