Keuangan

Aswata Ajak Pulihkan Sektor Pariwisata Lewat “Ayo Rekreasi!!”

Jakarta – Selama pandemi Covid-19 menyebabkan negara-negara didunia memberlakukan lockdown dan kedatangan turis global ke Indonesia mengalami penurunan drastis yaitu sebesar 58% hingga 78% atau 847 juta hingga 1.139 juta (Sumber https://bit.ly/3Em2obQ).

Perubahan kebijakan izin masuk dan pelayanan Visa ke Indonesia serta penurunan level PPKM yang diterapkan dibeberapa daerah dengan tetap melakukan tindakan preventif dan protokol kesehatan pada destinasi wisata, membuat angin segar kepada masyarakat sekaligus industri pariwisata.

Menyambut akhir tahun, ajakan rekreasi dipilih Aswata untuk mengundang masyarakat mengambil bagian dalam tahap awal pemulihan diri setelah pandemi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah rekreasi/re·kre·a·si/ /rékréasi/ n adalah penyegaran kembali badan dan pikiran; sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan seperti hiburan, piknik.

Kata re-kreasi juga mengandung makna mendalam tentang kreatifitas dan kreasi baru yang memberi semangat di era new normal. Kejenuhan akibat di rumah saja dapat terobati apabila masyarakat mulai melakukan rekreasi sambil menikmati keindahan alam sebagai penyegaran kembali badan dan pikiran, serta menggeliatkan kembali sektor pariwisata.

Selain tingkat kesadaran mematuhi protokol kesehatan semakin meningkat, dan masyarakat juga diharapkan telah memiliki perlindungan dari berbagai risiko yang dapat terjadi selama aktifitas rekreasi. Aswata mencoba menjawab kebutuhan tersebut dengan terus membantu memudahkan pembelian Asuransi Perjalanan secara online dan fleksibel karena dapat dibeli secara mandiri oleh masyarakat sesaat sebelum berpergian ke mana saja.

“Aswata memberikan commitment bahwa Travel A+ dapat memenuhi kebutuhan travelling bagi masyarakat untuk perlindungan baik dalam maupun luar negeri di era new normal saat ini,” tukas Christian Wirawan Wanandi, Presiden Direktur Aswata, di Jakarta, Senin (1/11/2021).

Menurutnya, Aswata Travel A+ menemani perjalanan menjadi nyaman dan tenang, sehingga dapat terlindungi dengan bebas dari rasa khawatir. Produk tersebut menawarkan perlindungan bagi perjalanan Internasional dan Domestik, bahkan dengan periode perjalanan pendek (Single Trip Coverage) untuk mengakomodir perjalanan rekreasi di masa new normal. Aswata Travel A+ bekerja sama dengan Allianz Partners dalam memberikan perlindungan ekstra dengan layanan darurat 24 jam tersedia di seluruh dunia hanya dengan satu panggilan telepon.

Diharapkan ajakan Aswata untuk rekreasi dan berkreasi ini – dapat didukung sepenuhnya dengan produk Aswata Travel A+ yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat sebagai pilihan terbaik dalam perlindungan perjalanan wisata di dalam maupun luar negeri.

Dilihat dari sisi kinerja premi, perseroan mencatat premi asuransi perjalanan di Aswata berada di kisaran Rp200 juta hingga Rp300 juta. Kontribusinya terbilang kecil bila dibandingkan terhadap total premi yang per September sudah mencapai Rp1,3 triliun. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

7 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

9 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

9 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

11 hours ago