Jakarta–Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Dadang Sukresna mengungkapkan, lemahnya pertumbuhan industri Asuransi di kuartal I- 2017 ini akibat dari penurunan premi pada lini bisnis kendaraan bermotor, juga properti. Selain itu, lanjutnya, ditambah dengan pengeluaran industri yang terus meningkat.
“Terdapat indikasi bahwa perkembangan peningkatan revenue industri asuransi dari double digit turun ke single digit sejalan dengan pendapatan lainnya yang juga mengalami penurunan. Sementara di sisi lainnya pengeluaran industri terus meningkat dalam double digit,” jelas Dadang dalam Seminar Nasional Infobank “Langkah Strategis Industri Asuransi Bertahan di Tengah Krisis” di Hotel Mid Plaza, Jakarta, Kamis, 20 Juli 2017.
Dadang menambahkan, asuransi kendaraan bermotor mencatatkan penurunan pendapatan premi sebesar 0,1 persen dari Rp4,11 triliun menjadi Rp4,10 triliun per Maret 2017.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan bahwa penjualan sepeda motor sebanyak 2,7 juta unit selama semester satu tahun 2017. Jumlah tersebut turun bila dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang sebanyak 2,9 juta unit. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More