Keuangan

Asuransi Sinar Mas Gelar Seminar Trade Credit Insurance

Jakarta – PT Asuransi Sinar Mas bersama dengan Atradius Crédito y Caución S.A. de Seguros y Reaseguros (Atradius) menyelenggarakan seminar bertema “Trade Credit Insurance : A Risk Mitigating “Sales Tool”.

Pada era sekarang ini, berbagai perusahaan di Indonesia menghadapi tantangan yang semakin meningkat untuk membangun dan menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan.

Peristiwa geo-politik dan dampak economic trade war jelas menjadi hal yang harus menjadi perhatian dan diantisipasi oleh Perusahaan. Seminar membahas bagaimana perusahaan dapat melindungi piutang mereka serta dapat memaksimalkan keuntungan di tengah situasi tersebut.

Seminar diisi oleh dua orang pembicara yaitu Petr Racek (Regional Head of Risk Atradius South East Asia) dan Jetse van Hee (Commercial Director Atradius Indonesia). Selain itu diadakan juga panel diskusi yang diisi oleh Michael Frigo (Managing Director Atradius South East Asia), Oliver Ford (Regional Sales Manager Atradius Asia), Deddy Saleh (Advisor Sinar Mas) dan Krisantus Veni Calix (Direktur Dun & Bradstreet Indonesia).

Salah satu tool yang dapat dimanfaatkan untuk memitigasi resiko yang terjadi adalah dengan menggunakan asuransi kredit perdagangan. Asuransi kredit perdagangan memberikan perlindungan kepada penyedia barang atau jasa terhadap risiko gagal bayar pada calon pembeli dalam jangka waktu tertentu. Proteksi ini akan meminimalisir penyedia barang dan jasa dari potensi kerugian atas gagal bayar pelanggannya.

Kebutuhan asuransi kredit perdagangan atau trade credit insurance pada beberapa tahun belakangan ini mulai meningkat secara signifikan. Data menunjukkan nilai perdagangan adalah sebesar 23 Triliun.

Baca juga: Produk Rumah Kreatif Sinar Mas Tampil di Jakarta Fashion Week 2019

PT Asuransi Sinar Mas sendiri telah memasarkan produk asuransi kredit perdagangan sejak tahun 2017 lalu. Untuk back up reasuransi dan juga assessment resiko, Asuransi Sinar Mas bekerjasama dengan Atradius. Atradius merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi kredit perdagangan dengan pengalaman lebih dari 90 tahun.

“Seminar kali ini dilakukan dengan tujuan untuk semakin memperkenalkan proteksi asuransi kredit perdagangan yang dapat digunakan oleh Perusahaan untuk meminimalkan resiko yang terjadi di dalam perdagangan khususnya dari resiko gagal bayar,” jelas Njoman Sudartha, Direktur PT Asuransi Sinar Mas saat seminar, Jumat, 9 November 2018.

Michael Frigo, Managing Director of Atradius South East Asia mengatakan pihaknya sangat senang melihat begitu banyak perusahaan Indonesia mengeksplorasi cara-cara baru untuk mengurangi resiko kredit mereka sambil mencari peluang penjualan.

“Produk dinamis seperti asuransi kredit perdagangan membantu perusahaan memastikan kontinuitas selama ketidakpastian politik dan ekonomi “ ujar Michael Frigo.

Dikarenakan antusiasme dan banyaknya peminat, event seminar diselenggarakan sebanyak 2 (dua) kali penyelenggaraan dan diikuti oleh peserta nasabah Korporasi dan partner (tanggal 8 November 2018) serta rekanan Broker Asuransi Sinar Mas (tanggal 09 November 2018).

Selain produk asuransi kredit perdagangan, Asuransi Sinar Mas juga memiliki produk asuransi kredit untuk UKM serta produk penjaminan seperti customs bond, surety bond dan kontra bank garansi.

Dalam mengelola resiko dari bisnis penjaminan dan asuransi kredit, Asuransi Sinar Mas didukung oleh tenaga ahli berlatar belakang keuangan untuk melakukan analisa resiko. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Cashless Kian Populer, Bangkok Bank Kembangkan Interoperabilitas QR Code Lintas Negara

Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More

30 seconds ago

Begini Upaya PTPN Group Dorong Swasembada Gula

Jakarta – PTPN Group bersama kementerian dan sejumlah institusi berkolaborasi meluncurkan program “Manis Swasembada Gula”.… Read More

5 hours ago

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

1 day ago

PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More

1 day ago

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

1 day ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

1 day ago