Jakarta – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengalihkan sebagian hasil investasinya dari deposito ke surat berharga negara (SBN). Porsi SBN di industri asuransi jiwa saat ini sekitar 14%, kurang 6% dari deadline OJK di akhir tahun.
Ketua AAJI Hendrisman Rahim menyebut, dana kelolaan investasi industri asuransi jiwa selama kuartal satu lalu naik 4,7% menjadi Rp346,79 triliun. Hasilnya pun positif, yakni mencapai Rp13,01 triliun, naik 24,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Karena situasi pasar modal di kuartal satu ini sudah mulai menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun 2015. Kami juga melakukan switching ke reksadana,”sebut Hendrisman di konferensi pers, Rabu 22 Juni 2016.
Di kuartal pertama tahun ini, kata Hendrisman, reksadana menempati porsi investasi terbesar sebanyak 31, 7%. Sementara imvestasi di saham sebesar 26,3% dan deposito 15,85%. Properti 2,9% dan SBN 14,2%.
“Bank Indonesia sudah menurumkan kembali bunga acuan. Pemerintah juga akan menegaskan komitmennya soal suku bunga single digit sehingga deposito semakin kecil,” tambahnya.
Karena alasan itu, tambahnya, sampai akhir tahun ini, asuransi jiwa ada kemungkinan memindahkan portofolio deposito ke SBN. Hal ini juga sesuai dengan peraturan OJK yang mengharuskan asuransi jiwa memegang setidaknya 20% tahun ini.
“Sampai akhir tahun kami harapkan sudah bisa mencapai 20%. Namun,karena pasarnya ramai, semuanya mencari (SBN) nanti jadi oversubscribed dan yield-nya turun,” pungkasnya.
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More